TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

OKI: Tanpa Bantuan Kemanusiaan, Afghanistan Akan Hadapi Kehancuran

OKI harus menjadi jembatan bagi negara donor

Pertemuan Menlu Retno Marsudi dengan perwakilan Taliban (Dok. Kemlu)

Jakarta, IDN Times - Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menggelar pertemuan membahas situasi terkini di Afghanistan. Pertemuan itu dihadiri 24 pejabat setingkat Menteri Luar Negeri dan Wakil Menteri.

Menurut Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, situasi di Kabul semakin mengkhawatirkan. Satu-satunya solusi mencegah hal tersebut adalah OKI harus menyediakan bantuan kemanusiaan bagi Afghanistan.  

“Dari semua laporan dan informasi yang saya peroleh, hanya ada satu kesimpulan, yaitu situasi kemanusiaan di Afghanistan semakin memburuk. Untuk itu, OKI memiliki tanggung jawab moral dan mengambil langkah konkret membantu rakyat Afghanistan,” kata Retno dalam keterangan pers yang diterima IDN Times, Minggu (19/12/2021).  

Baca Juga: Indonesia Berencana Aktifkan Lagi KBRI di Afghanistan, Apa Alasannya?

1. Laporan terkini di Afghanistan

Pengungsi anak-anak menunggu penerbangan berikutnya setelah didaftarkan di Bandara Internasional Hamid Karzai, di Kabul, Afghanistan, Kamis (19/8/2021). Gambar diambil 19 Agustus 2021 (ANTARA FOTO/1stLt. Mark Andries/U.S. Marine Corps/Handout via REUTERS)

Laporan yang dimaksud Retno adalah data milik Under-Secretary-General for Humanitarian Affairs and Emergency Relief Coordinator (UNOCHA), yang menyebut 23 juta rakyat Afghanistan menghadapi ancaman kelaparan. Saat ini fasilitas kesehatan dipenuhi anak-anak yang kekurangan gizi.

Selain itu, masih ada 70 persen guru yang tidak mendapatkan gaji dan jutaan anak tidak dapat melanjutkan sekolah. Demi mencegah bencana kemanusiaan di Afghanistan, OKI memiliki tiga sikap.

Pertama, OKI harus dapat memobilisasi dukungan dan sumber daya untuk tangani krisis kemanusiaan di Afghanistan. Kedua, OKI harus membuat roadmap untuk memenuhi komitmen Taliban setelah mengambil alih kekuasaan. Terakhir, OKI harus berperan sebagai jembatan dengan negara donor.

Adapun, komitmen Taliban yang disinggung Retno adalah membentuk pemerintahan yang inklusif, menghormati HAM, perempuan dan anak-anak, serta tidak menjadikan Afghanistan sebagai basis terorisme.

2. Indonesia siap bantu Afghanistan

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam acara pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) ke-14 di Bali, Kamis (9/12/2021). (dok. Kemenlu)

Menurut Retno, Indonesia siap berkontribusi untuk kebaikan Afghanistan. Ia menilai bantuan kemanusiaan untuk rakyat Afghanistan perlu diberikan untuk menghindari krisis memburuk.

“Indonesia sedang siapkan bantuan makanan, berkoordinasi dengan Badan PBB yang berada di lapangan. Pendekatan help us to help you dengan Taliban harus dilakukan,” kata dia.

“Bantuan kemanusiaan kepada rakyat Afghanistan harus segera diberikan, guna hindari memburuknya krisis kemanusiaan di Afghanistan,” sambung Retno.

Baca Juga: WHO: 3,2 Juta Anak Afghanistan Berisiko Kekurangan Gizi Akut

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya