Pemimpin ASEAN Dikabarkan Berkunjung ke Myanmar Pekan Ini
ASEAN tak kunjung menunjuk utusan khusus hingga saat ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN berencana untuk mengunjungi Myanmar pekan ini. Menurut sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, mereka akan bertemu dengan pemimpin junta serta para pemangku kepentingan lainnya.
Dilansir dari The Straits Times, delegasi ASEAN yang akan terbang ke Burma adalah Menteri Luar Negeri II Brunei Darussalam, Dato Erywan Pehin Yusof, dan Sekjen ASEAN, Lim Jock Hoi. Brunei saat ini diamanatkan sebagai ketua organisasi yang menghimpun negara-negara Asia Tenggara.
Sumber itu juga memperingatkan bahwa perjalanan bisa saja tertunda oleh hambatan logistik dan diplomatik pada menit-menit akhir.
Baca Juga: ASEAN Tolak Embargo Senjata untuk Myanmar, Dianggap Tak Efektif
1. ASEAN belum menunjuk utusan khusus
Tidak jelas apakah pasangan tersebut berencana untuk menemui oposisi junta, yaitu kelompok sipil yang memenangkan pemilu 2020. Pasalnya, sebagian dari mereka ditetapkan sebagai tahanan politik, seperti Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint. Sebagian lagi menyembunyikan diri untuk menghindari junta.
Kunjungan telah direncanakan selama lebih dari lima minggu, sejak para pemimpin Asia Tenggara menggelar ASEAN Leaders Meeting di Indonesia pada April 2021. Pertemuan itu menghasilkan lima poin konsensus, antara lain meminta junta untuk segera mengakhiri kekerasan, mempromosikan dialog, membebaskan tahanan politik, membuka akses bantuan, dan penunjukan utusan khusus ASEAN untuk Myanmar.
Namun, hingga saat ini, utusan khusus tersebut belum ditunjuk di tengah perpecahan di ASEAN mengenai sosok terbaik untuk tugas itu. Terjadi silang pendapat antara Brunei dengan Kamboja, selaku Ketua ASEAN berikutnya, terkait tugas dan wewenang utusan khusus.
"ASEAN sedang berdarah-darah. Ada banyak serangan diplomatik intra-ASEAN. Ada ketidakbahagiaan di sekitar," kata salah satu sumber.
Baca Juga: ASEAN Minta Bantuan PBB dan Dewan Keamanan untuk Menekan Myanmar
Baca Juga: Kudeta Myanmar: ASEAN Problem Solver atau Hanya Event Organizer?