TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pesawat China Jatuh, KJRI Guangzhou Pantau Data Penumpang

Belum ada kepastian soal korban WNI

Pesawat China Eastern Airlines (ANTARA/Fikri Yusuf)

Jakarta, IDN Times - Kedutaan Besar Republik Indonesia (RI) di Beijing dan Konsulat Jenderal RI di Guangzhou saling berkoordinasi, untuk mengetahui informasi mengenai data korban jatuhnya pesawat penumpang China Eastern Airlines di Guangxi, China, pada Senin (21/3/2022).

"Kami monitor terus kejadian sore ini. Kami terus koordinasikan dengan KJRI GZ (Guangzhou)," kata Wakil Kepala KBRI Beijing, Dino R Kusnadi, dikutip dari ANTARA.

Sampai saat ini, otoritas Indonesia belum bisa memastikan apakah ada warga negara Indonesia (WNI) dalam kecelakaan itu.

"Informasi penumpang belum dikeluarkan oleh FAO (Kantor Urusan Luar Negeri) setempat," sambung dia.

Baca Juga: Pesawat Jatuh di China, Kondisi 132 Penumpangnya Belum Diketahui

Baca Juga: Pesawat Boeing 737 Maskapai China Jatuh, Xi Jinping Perintahkan Ini

1. Pesawat yang jatuh sudah dekat tujuan

Ilustrasi pesawat (Pesawat) (IDN Times/Arief Rahmat)

Penerbangan MU5735 itu meninggalkan Kunming pada pukul 13:11 waktu setempat dan dijadwalkan tiba di Guangzhou pada pukul 15:05.

Situs pelacakan penerbangan melaporkan pesawat itu berada di udara selama lebih dari satu jam, dan hampir mencapai tujuannya ketika jatuh di Wuzhou.

Menurut data FlightRadar24, informasi terakhir yang bersumber pada penerbangan menunjukkan bahwa penerbangan itu berakhir pada pukul 14:22 waktu setempat, pada ketinggian 3.225 kaki.

Baca Juga: Pesawatnya Jatuh, Saham Boeing dan China Eastern Airlines Merosot

2. China miliki catatan perjalanan yang baik

Ilustrasi Pesawat. (IDN Times/Arief Rahmat)

China memiliki catatan keamanan udara yang baik selama beberapa dekade terakhir. Kecelakaan pesawat besar terakhir di negara itu terjadi pada Agustus 2010, ketika sebuah penerbangan dari Harbin jatuh di Yichun. Kecelakaan itu menewaskan 42 orang.

China Eastern belum mengomentari kecelakaan itu atau menanggapi pertanyaan. Tetapi maskapai itu telah mengubah logonya menjadi berwarna abu-abu di akun Weibo-nya, dan juga mengubah situs webnya menjadi hitam putih sebagai tanda berkabung.

Administrasi Penerbangan Sipil China mengatakan pihaknya juga telah mengirim penyelidiknya ke tempat kejadian.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya