Presiden Ukraina: Kami Tidak Lagi Tertarik Bergabung dengan NATO
Ukraina merasa di-ghosting oleh NATO dan AS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa Ukraina tidak lagi berniat untuk bergabung dengan aliansi militer NATO. Menurut Zelenskyy, alasan NATO tak kunjung menerima proposal keanggotaan Ukraina adalah karena aliansi tersebut tidak ingin berkonfrontasi langsung dengan Rusia.
“Terkait NATO, saya sudah tidak tertarik dengan isu ini. Kami memahami bahwa NATO tidak siap menerima Ukraina. Aliansi takut berkonfrontasi langsung dengan Rusia,” kata Zelenskyy saat diwawancarai oleh ABC News, dikutip dari The Hindustan Times.
Baca Juga: Ukraina Mulai Evakuasi Warga Sipil dari Sumy dan Irpin
Baca Juga: NATO Tolak Kebijakan Zona Larangan Terbang, Zelenskyy Marah
1. Rusia menentang kehadiran NATO di Eropa Timur
Sebagai informasi, keinginan Ukraina untuk bergabung dengan NATO merupakan salah satu pemicu perang. Sebelum agresi dilancarkan pada 24 Februari 2022, Rusia telah memperingatkan negara-negara Barat, bahwa kehadiran NATO beserta perangkat militernya di Eropa timur hanya akan memicu dilema keamanan yang harus ditanggapi oleh Kremlin.
Zelenskyy menambahkan, dia tidak ingin menjadi presiden yang rela berlutut hanya untuk mengharapkan bantuan dari pihak lain.
Dalam berbagai pidatonya, Zelenskyy kerap menyindir NATO dan Amerika Serikat (AS) yang meninggalkan Ukraina berjuang sendiri melawan Rusia. Padahal, sebelum perang terjadi, negara-negara Barat berjanji untuk membantu Kiev jika diserang oleh Moskow.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyampaikan bahwa satu dari empat persyaratan damai yang diajukan Rusia adalah perubahan konstitusi yang menjamin Ukraina tidak akan bergabung dengan blok manapun, termasuk NATO.
"Mereka harus membuat amandemen konstitusi yang (memastikan) Ukraina akan menolak setiap tujuan untuk memasuki blok manapun. Ini hanya mungkin dengan membuat perubahan pada konstitusi,” tutur Peskov, dikutip dari Yahoo News.