NATO Tolak Kebijakan Zona Larangan Terbang, Zelenskyy Marah

Namun, anggota NATO berikan bantuan militer kepada Ukraina

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah mengecam NATO yang menolak untuk menerapkan kebijakan "No fly-zone" atau zona larangan terbang. Kebijakan tersebut merupakan suatu peraturan yang mana seluruh penerbangan tidak dapat melintasi suatu wilayah tertentu. 

Zelenskyy memberikan pidatonya pada Jumat (04/03/2022) dengan mengatakan “Hari ini ada KTT NATO, KTT yang lemah, KTT yang membingungkan, KTT yang mana jelas bahwa tidak semua orang menganggap pertempuran untuk kebebasan Eropa sebagai tujuan nomor satu,” Zelenskyy juga menganggap keputusan tersebut akan mempermudah Rusia memborbardir Ukraina dari udara. 

1. Zelenskyy anggap NATO berikan lampu hijau bagi Rusia untuk bombardir wilayahnya

Zelenskyy mengatakan "Hari ini, aliansi ini telah memberikan lampu hijau untuk bombardir lanjutan di kota-kota dan desa-desa Ukraina", dilansir Al Jazeera. Zelenskyy menegaskan bahwa keputusan NATO tersebut akan membebaskan Rusia untuk memborbardir wilayah Ukraina.  

Dia juga menambahkan bahwa NATO kurang bersatu untuk mengurangi korban jiwa akibat invasi yang dilakukan Rusia sejak Kamis (24/02/2022). Sejak awal invasi, Zelenskyy sendiri sudah meminta kepada NATO agar menyetujui permintaan untuk menerapkan zona larangan terbang. 

Jika zona larangan terbang diterapkan, suatu pasukan militer berhak memperingatkan pesawat yang masuk ke dalam areanya. Bahkan, jika perlu pasukan militer tersebut berhak memberikan serangan terhadap pesawat tersebut dengan alasan keamanan. 

2. NATO tegaskan tidak menjadi bagian dari konflik Ukraina-Rusia

Baca Juga: Sekjen NATO: Belum Saatnya Pasukan NATO Tinggalkan Afghanistan

Sekretaris Jendera NATO, Jens Stoltenberg, menegaskan bahwa NATO tidak masuk dalam konflik Rusia-Ukraina yang sedang terjadi. "Kami memiliki tanggung jawab sebagai sekutu NATO untuk mencegah perang ini meningkat di luar Ukraina karena itu akan lebih berbahaya, lebih menghancurkan dan akan menyebabkan lebih banyak penderitaan manusia," katanya setelah pertemuan NATO di Brussels, pada Jumat (04/03/2022). 

NATO berdalih tidak mau menerima permintaan Ukraina karena ingin mencegah konflik lanjutan dengan Rusia. Jika diterapkan, NATO harus aktif untuk memaksa pesawat militer Rusia untuk keluar dari zona yang diterapkan. 

Andaikan pesawat Rusia menolak untuk keluar dari zona tersebut, pesawat tersebut dapat ditembak jatuh. Jika terjadi, hal tersebut akan memperluas zona wilayah konflik yang tak hanya terjadi di Ukraina saja. Seperti yang diketahui, NATO saat ini memiliki 30 anggota dari Benua Eropa dan Amerika bagian utara. 

3. Setidaknya sudah ada 13 negara yang berikan bantuan militer kepada Ukraina

Walau NATO menegaskan tak masuk dalam bagian perang Ukraina-Rusia, beberapa negara anggota NATO dikabarkan telah memberikan bantuan kepada Ukraina. Tak hanya bantuan dalam memberikan sanksi, melainkan juga bantuan militer. 

Kanada, Amerika Serikat, Belgia, Republik Ceko, Prancis, Jerman, Yunani, Portugal, Rumania, Spanyol, Belanda, dan Inggris merupakan anggota NATO yang diketahui memberikan bantuan kepada Ukraina. Ada juga Swedia yang bukan anggota NATO, tapi telah memberikan bantuan militer kepada Ukraina. 

Sebagai catatan, bantuan militer tak selalu dikaitkan dengan mengirimkan pasukan. Bantuan militer dapat berupa persenjataan, alutsista, dan alat perang lainnya. Amerika Serikat sendiri menegaskan tak akan mengirim pasukannya ke wilayah konflik Ukraina-Rusia. 

Di sisi lain, sudah banyak negara yang memberikan sanksi ekonomi dan perdagangan kepada Rusia akibat invasi yang dilakukan di Ukraina, termasuk Uni Eropa. Bahkan, sanksi yang diberikan kepada Rusia juga dilakukan oleh asosiasi olahraga seperti FIFA dan UEFA.

Baca Juga: Volodymyr Zelenskyy, Mantan Pelawak yang Jadi Presiden Ukraina 

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya