TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Presiden Ukraina: Tentara Rusia Hanya Anak-anak yang Gak Paham Perang

Zelenskyy sebut pasukan Rusia dimanfaatkan oleh Putin

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bertemu dengan sejumlah tentara pasukan bersenjata Ukraina dalam posisi siap tempur dekat garis pemisah dari wilayah pemberontak yang didukung Rusia Donetsk, Ukraina, Kamis (17/2/2022). ANTARA FOTO/Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS.

Jakarta, IDN Times – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menghina pasukan Rusia yang dia anggap sangat lemah. Hal itu menurut Zelenskyy karena banyak tentara Rusia yang ditangkap oleh masyarakat sipil.  

Zelenskyy kemudian menyebut mereka sebagai ‘anak-anak’ yang diperintahkan oleh sang pemimpin tanpa tahu tujuan peperangan.  

"Tentara kami, penjaga perbatasan kami, pertahanan teritorial kami, bahkan petani menangkap tentara Rusia setiap hari, dan mereka (tentara Rusia) semua mengatakan hal yang sama, mereka tidak tahu mengapa mereka ada di sini," kata Zelensky pada Kamis (3/3/2022), dikutip dari The Straits Times.

"Ini bukan prajurit dari negara adidaya. Ini adalah anak-anak bingung yang telah dimanfaatkan," tambah dia.

Baca Juga: 83 WNI-WNA dari Ukraina Tiba di RI, Menlu: Selamat Datang di Indonesia

1. Rusia dan Ukraina saling klaim soal korban nyawa

Kendaraan lapis baja dengan huruf 'Z' berjalan melewati monumen tank jaman Soviet, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengesahkan operasi militer di wilayah timur Ukraina, kota Armyansk, Krimea, Kamis (24/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer.

Presiden yang dulunya komedian itu menyebut rencana Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina telah hancur. Pernyataan itu seolah bertentangan dengan fakta beberapa hari belakangan, bahwa pasukan Rusia berhasil melumpuhkan instalasi militer vital dan beberapa kota.

Zelenskyy juga mengklaim, lebih dari 9.000 pasukan Rusia telah tewas di Ukraina sejak perang dimulai pada Kamis (24/2/2022). Sementara itu, Kremlin hanya melaporkan 498 kematian tentaranya.

Sebaliknya, Rusia juga mengklaim bahwa 2.870 tentara Ukraina gugur, 3.700 tentara luka-luka, serta 572 lainnya ditangkap dan menjadi tawanan perang.

Tidak ada satupun dari angka-angka di atas dapat diverifikasi secara independen.

2. Ukraina sebut moral pasukan Rusia sangat lemah

Volodymyr Zelenskyy, presiden ukraina (twitter.com/ZelenskyyUa)

Sejak invasi dimulai, Zelenskyy menyerukan warga sipil untuk ikut berperang dan mempertahankan Ukraina. Zelenskky kini menjadi ikon pahlawan bagi kalangan yang menentang agresi, karena dia menolak untuk dievakuasi dan bersedia berperang bersama rakyat.  

Bukan hanya diaspora Ukraina yang rela kembali ke negaranya untuk berperang, beberapa negara, seperti Inggris dan Denmark, bahkan mengizinkan warganya untuk ‘berjihad’ di Ukraina.

Zelenskyy juga telah membentuk Legiun Internasional untuk mengakomodir warga asing yang ingin berperang.

"Meskipun ada 10 kali lebih banyak dari mereka (Rusia), moral musuh semakin rendah. Kami adalah orang-orang yang telah menghancurkan rencana musuh dalam satu minggu,” ujar dia.

Baca Juga: UNHCR: Satu Juta Orang Tinggalkan Ukraina dalam Sepekan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya