Riset: Virus Corona P1 Mutasi Brasil 2,5 Kali Lebih Menular
Kekuatan virus ini dapat mengurangi kemanjuran dari vaksin
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sebuah studi yang dilakukan oleh lembaga kesehatan masyarakat Fiocruz terhadap virus corona P1 varian Brasil mengungkap, ternyata virus hasil permutasian tersebut memiliki tingkat penularan 2,5 kali lebih cepat dari SARS-CoV-2 yang asli.
Tidak kalah mengkhawatirkan, varian tersebut juga memiliki daya resistensi yang lebih kuat terhadap antibodi, yang berarti mengurangi kemanjuran dari vaksin. Para ilmuwan menduga hal itulah yang menyebabkan lonjakan kasus kematian di Brasil dalam beberapa hari terakhir.
“Kami yakin (permutasian) itu adalah mekanisme pelarian lain yang diciptakan virus untuk menghindari respons antibodi,” kata Felipe Naveca, salah satu peneliti Fiocruz di kota Manaus Amazon, tempat varian P1 diyakini berasal, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Baca Juga: Mutasi Virus Corona E484K Terdeteksi di Indonesia Sejak Februari
1. Virus berpotensi untuk terus bermutasi
Naveca melanjutkan, evolusi itu tampak serupa dengan mutasi yang terlihat pada varian Afrika Selatan yang bahkan lebih agresif, yang menurut penelitian telah menunjukkan beberapa vaksin secara substansial mengurangi kemanjuran.
“Ini sangat mengkhawatirkan karena virus terus mengalami percepatan evolusinya,” tambah dia.
Varian yang dengan cepat mendominasi corona di Brasil itu dianggap sebagai penyebab gelombang kedua, yang menjadikannya sebagai negara dengan kasus kematian terbanyak kedua di dunia, yaitu 362.180 kasus sebagaimana dilaporkan World O Meters.
Baca Juga: [UPDATE] Angka Kematian COVID-19 Brasil Tertinggi Kedua di Dunia