TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Warga Afghanistan Kecam Pakistan karena Bantu Taliban

Pakistan disebut bantu Taliban menguasai Lembah Panjshir

Ilustrasi gerakan perlawanan anti-Taliban (ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/hp/cfo (REUTERS/STRINGER)

Jakarta, IDN Times - Ratusan demonstran memadati ibu kota Afghanistan, Kabul, sembari meneriakkan slogan-slogan anti-Pakistan dan menyerukan kebebasan. Demonstrasi itu digelar sehari setelah pemimpin gerakan perlawanan Ahmad Massoud menyerukan pemberontakan terhadap Taliban.

Unjuk rasa berlangsung dari Selasa (7/9/2021) pagi hingga sore. Kerumunan akhirnya dibubarkan setelah Taliban melepas tembakan ke udara, kata seorang pengunjuk rasa kepada Al Jazeera.

Sejumlah jurnalis juga melaporkan Taliban melarang peliputan. TOLONews, lembaga penyiaran swasta yang berbasis di Kabul, menyampaikan satu juru kameranya ditahan karena merekam demonstrasi.

Al Jazeera juga mendapat laporan dari seorang polisi yang bertugas pada pemerintahan Ashraf Ghani. Dia mengaku melihat Taliban menghancurkan beberapa kamera dan menangkap wartawan ketika mengikuti pengunjuk rasa yang hendak menuju istana.

Baca Juga: Profil Mohammad Yaqoob, Putra Pendiri Taliban Jadi Menteri Pertahanan

1. Taliban membubarkan demonstrasi

Ilustrasi Taliban (ANTARA FOTO/AFP/Noorullah Shirzada)

Shakib Ghori, salah satu pengunjuk rasa yang berbaris menuju Istana Kepresidenan, mengatakan ratusan warga menyerukan kebebasan dan mengkritik Pakistan yang selalu ikut campur urusan dalam negeri Afghanistan.

Menurut Ghori, para pengunjuk rasa menyampaikan tuntutannya soal pemerintahan yang inklusif dan menghormati hak-hak perempuan. Namun, mereka tidak berkerumun untuk secara terang-terangan menentang kekuasaan Taliban.

“Kami meminta hak kami. Sebuah sistem politik yang menghormati semua warga Afghanistan. Dan mengakhiri campur tangan Pakistan yang terus-menerus di Afghanistan, itu saja,” kata Ghori, seraya menambahkan bahwa dia tidak melihat alasan bagi Taliban untuk mencoba dan membubarkan protes.

“Kami tidak mengatakan apa-apa tentang Taliban, jadi mengapa mereka menembak?” protesnya. 

2. Demonstrasi kacau karena Taliban melepas tembakan

Ilustrasi pasukan Taliban (ANTARA/REUTERS/Parwiz)

Ghori mengaku menyaksikan agresivitas Taliban yang berupaya membubarkan massa demonstran. Dia juga terkena pukulan dari gagang senjata. Berdasarkan kesaksiannya, ada dua orang yang terluka dan dirawat di rumah sakit terdekat.

Demonstran lainnya, Daroush Rahmani, menyampaikan unjuk rasa semula berjalan lancar dan tertib. Namun, situasi berubah ketika Taliban mulai melepas tembakan ke udara.

“Itu menjadi zona perang, semua orang panik berlarian,” katanya.

Para demonstran mengatakan, gerakan mereka akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang, dengan semakin banyak pertemuan yang direncanakan secara online.

Protes datang setelah juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengklaim kemenangan atas pertempuran di Lembah Panjshir. Kemenangan itu menandakan kekuasaan Taliban di 34 provinsi Afghanistan.

"Tidak ada yang diizinkan untuk membuat kekacauan di sudut mana pun di negara ini," kata Mujahid pada konferensi pers di Kabul, Senin.

Baca Juga: Taliban Tunjuk Mohammad Hasan Akhund Jadi Perdana Menteri Afghanistan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya