TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Al-Qaeda Akui Serang Konvoi di Burkino Faso untuk Picu Krisis Ekonomi

Penyerangan hanya terjadi beberapa hari sebelum kudeta

Ilustrasi teroris (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Jaringan al-Qaeda, Jama'at Nusrat al-Islam wal Muslimin (JNIM), mengklaim serangan terhadap konvoi Burkina Faso bulan lalu.

Dilansir Reuters, klaim itu dilaporkan oleh SITE Intelligence Group pada Selasa (4/10/2022). Puluhan tentara tewas dalam serangan tersebut.

JNIM mengaku bertanggung jawab atas aksi itu. Mereka mengatakan, tindakannya menyebabkan kerugian ekonomi bagi musuh yang berpuncak pada kudeta militer.

Baca Juga: Konvoi Warga Sipil di Burkino Faso Ngelindes Bom, 35 Orang Tewas

1. Puluhan warga sipil hilang dalam insiden itu

Ilustrasi Aksi Terorisme (IDN Times/Mardya Shakti)

Penyerangan terjadi pada 26 September 2022 di provinsi Soum. Sebanyak 150 konvoi kendaraan menjadi target serangan.

Sedikitnya, 11 tentara tewas dan 50 warga sipil hilang dalam insiden itu. Konvoi dikabarkan tengah membawa pasokan makanan ke kota Djibo di wilayah utara, menurut laporan Al Jazeera.

"Hampir seluruh konvoi terbakar," kata seorang sumber kepada AFP.

2. Penyerangan disusul kudeta Burkina Faso

Pimpinan kudeta pertama Burkina Faso, Paul Henri Damiba, digulingkan dari kekuasaannya pada 30 September 2022. (Twitter.com/African Hub)

Penyerangan oleh JNIM hanya berselang beberapa hari sebelum aksi kudeta di Burkina Faso. Kudeta itu merupakan yang kedua kalinya terjadi tahun ini.

Pemimpin kudeta sebelumnya, Paul Henri Damiba, digulingkan pada Jumat (30/9/2022) lalu. Pasukan bersenjata muncul di layar televisi pada malam aksi tersebut untuk mengonfirmasi kudeta.

Pada Minggu, Damiba menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada pimpinan militer Kapten Ibrahim Traore. Langkah itu disebutnya untuk menghindari kekerasan pascakudeta.

Keduanya mengadakan kesepakatan, termasuk jaminan keselamatan Damiba dan tentara yang mendukungnya, dan menghormati janji kepada Blok Regional Afrika Barat (ECOWAS) untuk mengadakan pemilihan paling lambat pada Juli 2024.  

Baca Juga: Sadis! ISIS Diduga Eksekusi 50 Orang di Burkino Faso

Verified Writer

Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya