Kisah Pelajar Palestina di Ukraina: Saya Hidup dari Perang ke Perang
Aita keluar dari Gaza pada 2014 saat Israel memulai invasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Samar Aita memutuskan untuk pergi ke Ukraina usai melalui tiga perang dari Gaza, Palestina. Dia tidak pernah membayangkan studi teknik komputernya akan terganggu oleh konflik yang jauh dari rumahnya.
Wanita Palestina berusia 21 tahun itu sekarang kembali bersama keluarganya di Rafah, sebuah kota di Gaza selatan, setelah melarikan diri dari Kharkiv, sebuah kota di timur laut Ukraina.
"Saya tidak pernah berharap saya akan pergi dari satu perang ke perang lainnya, dari pemboman ke pemboman, dari pemindahan ke pemindahan, dan dari perlindungan ke perlindungan," kata Aita, dilansir Reuters, Selasa (15/3/2022).
Baca Juga: Kisah Wasit Wanita Ukraina Rumahnya Dijarah Pasukan Rusia
1. Pergi dari Gaza akibat konflik
Menurut Aita, Ukraina merupakan tempat yang aman dan tenang, dan dia tidak pernah berharap kembali hidup dalam bahaya dan upaya pelarian.
Pada 2014, Aita kehilangan beberapa kerabat ketika Israel membom lingkungannya selama perang 50 hari dengan milisi Gaza. Dia mengingat kondisi seperti itu ketika berita pertama invasi Rusia ke Ukraina dikumandangkan.
"Mengetahui putri Anda sendirian dan Anda tidak tahu betapa berbahayanya di sana, membuat saya tegang dan saya tidak bisa tidur selama seminggu," kata ibu Aita, Shadia, saat mengungkapkan kekhawatirannya.
Kelompok bersenjata Israel dan Gaza, yang dipimpin oleh penguasa Hamas, telah berperang empat kali sejak 2008, termasuk pada 1 Mei lalu, dan daerah itu masih bergejolak sampai sekarang.
Baca Juga: Kondisi Terkini di Ukraina: Serangan Rusia di Kiev Tewaskan 40 Orang
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.