Menlu Prancis Tuduh Tentara Bayaran Rusia Jarah SDA Mali
Keberadaan tentara bayaran disebut telah merusak Mali
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis, Jean-Yves Le Drian, menuduh tentara bayaran Wagner dari Rusia menjarah sumber daya Mali. Hal itu dilakukan di tengah ketegangan hubungan Prancis dengan pemerintah militer negara tersebut dalam beberapa pekan terakhir.
“Mereka saat ini sudah membantu diri mereka sendiri untuk sumber daya negara dengan imbalan melindungi junta. Mereka merusak Mali,” katanya kepada surat kabar Journal du Dimanche dalam sambutannya yang diterbitkan pada hari Minggu (30/1/2022), dikutip Al Jazeera.
1. Keterlibatan Rusia dalam pengerahan tentara Wagner
Pekan lalu, militer Amerika Serikat (AS) memperkirakan ada ratusan personel militer Wagner yang ditempatkan di Mali, namun junta negara tersebut membantah klaim itu. Sementara, ada ribuan tentara Prancis yang dikerahkan ke Mali sejak 2012 untuk melawan kelompok teroris.
Rusia disebut-sebut terlibat dalam upaya pengerahan Wagner. Meski Kremlin telah membantah tudingan itu, namun Prancis dan negara Eropa lainnya tetap menduga ada campur tangan langsung negara tersebut dalam politik di Mali.
“Tentara bayaran Wagner adalah mantan tentara Rusia, dipersenjatai oleh Rusia, dan didampingi oleh logistik Rusia”, kata Le Drian.
Perserikatan Bangsa-Bangsa, Prancis dan kelompok-kelompok lokal mengatakan Kelompok Wagner juga hadir di Republik Afrika Tengah. Le Drian menambahkan, Wagner berusaha memanfaatkan kelemahan lawannya untuk memperkuat pengaruh Rusia di Afrika.
Baca Juga: Dijatuhi Sanksi, Junta Militer Mali: Kami Mau Dialog Terbuka
Baca Juga: DK PBB Kunjungi Mali, Desak Pemilihan Diadakan Februari
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.