Militer Janji Alihkan Sudan Sepenuhnya ke Pemerintahan Sipil
Burhan berjanji adakan pemilihan tepat waktu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Panglima militer Sudan, Jenderal Abdel Fattah Al-Burhan mengatakan dia tidak akan berpartisipasi dalam pemerintahan mana pun yang datang setelah masa transisi. Keputusannya itu disampaikan pada hari Minggu (7/11/2021) kepada Al Jazeera.
Burhan juga membantah bahwa tentara bertanggung jawab atas kematian para pengunjuk rasa yang menentang pengambilalihan militer. Protes anti-kudeta nasional telah terjadi sejak perebutan kekuasaan 25 Oktober oleh militer, yang kemudian dibalas dengan tindakan keras dan mematikan oleh aparat.
1. Burhan janji adakan pemilihan tepat waktu
Melansir Al Jazeera, dalam sebuah wawancara langsung, Burhan mengatakan akan berkomitmen untuk menyelesaikan transisi demokrasi di wilayah Sudan dan akan menyelenggarakan pemilihan tepat waktu.
“Ini adalah janji kami, janji yang kami buat untuk diri kami sendiri, rakyat Sudan, dan komunitas internasional, bahwa kami berkomitmen untuk menyelesaikan transisi demokrasi, mengadakan pemilihan tepat waktu, dan berkomitmen untuk tidak menghentikan aktivitas politik apa pun selama berlangsung damai...dan dalam batas-batas deklarasi konstitusional dan bagian-bagian yang belum ditangguhkan,” kata Burhan.
“Kami berkomitmen untuk menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah sipil yang memiliki kompetensi nasional dan kami berjanji untuk menjaga transisi dari campur tangan apa pun yang dapat menghalanginya,” lanjutnya.
Dia berjanji untuk mengadakan pemilihan pada Juli 2023 mendatang dan akan menyerahkannya kepada pemerintah sipil terpilih saat itu.
Baca Juga: 6 Dubes Sudan Dipecat Setelah Menentang Kudeta Militer
Baca Juga: Krisis Parah, Rakyat Sudan Serukan Kudeta Militer
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.