Mulai Rekonsiliasi, Sudan Cabut Darurat Militer Usai Kudeta Tahun Lalu
Militer Sudan mulai membuka diri untuk berdialog
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemimpin militer Sudan, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, telah mencabut keadaan darurat yang diberlakukan setelah kudeta pada 25 Oktober tahun lalu.
Pencabutan tersebut diumumkan oleh Dewan Kedaulatan yang diketuai oleh Burhan sendiri, pada Minggu (29/5/2022). Burhan mengaku telah mengeluarkan dekrit yang mengangkat keadaan darurat secara nasional, dilansir Al Jazeera.
Dewan juga mengatakan bahwa keputusan itu diambil untuk menciptakan suasana yang tepat untuk dialog yang bermanfaat, serta untuk mencapai stabilitas selama masa transisi.
Baca Juga: Ethiopia Resmikan Bendungan Sungai Nil, Mesir dan Sudan Terancam
1. Pencabutan setelah diminta oleh PBB
Keputusan pada Minggu diambil setelah Burhan mengadakan pertemuan dengan Dewan Keamanan dan Pertahanan, yang merupakan badan tertinggi Sudan soal keamanan, menurut Africa News
Pejabat militer tersebut merekomendasikan pencabutan keadaan darurat dan pembebasan tahanan yang dipenjara di bawah undang-undang darurat.
Langkah itu juga diambil usai perwakilan khusus PBB Volker Perthes, menyerukan penghapusan keadaan darurat setelah pembunuhan dua pengunjuk rasa selama protes antikudeta pada Sabtu.
Baca Juga: Ngeri! Pasien Rumah Sakit Sudan Tewas Tertembak Peluru Nyasar
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.