TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Negosiasi Saudi dan Houthi Buka Jalan Damai Pada Konflik Yaman

Arab Saudi dan Houthi mengadakan negosiasi selama 5 hari

Seorang warga Yaman berjalan di bawah puing-puing reruntuhan bangunan. (Via Twitter/UN Human Rights)

Jakarta, IDN Times – Para perunding kelompok Houthi mulai meninggalkan Arab Saudi setelah melakukan negosiasi selama lima hari. Negosiasi itu membuka jalan untuk kemungkinan mengakhiri konflik di Yaman.

Delegasi Houthi dan mediator Oman mendarat di ibu kota Yaman, Sanaa, pada Selasa (19/9/2023) setelah putaran perundingan di Arab Saudi. Delegasi Houthi tiba di Arab Saudi pekan lalu. Kunjungan resmi ini menjadi yang pertama dilakukan ke kerajaan Saudi sejak perang pecah di Yaman pada 2014 silam.

Baca Juga: Israel Rayakan Tahun Baru, Jemaah Palestina Diusir dari Al-Aqsa

1. Kesepakatan yang dicapai

Negosiasi antara Houthi dan Koalisi Saudi di Swiss, Senin 20 Maret 2023. (twitter.com/@abdulqadermortd)

Beberapa kesepakatan telah dicapai selama perundingan kedua pihak. Di antaranya terkait batas waktu keluarnya pasukan asing dari Yaman dan mekanisme pembayaran gaji sipil. Kedua belah pihak juga akan kembali mengadakan pertemuan lanjutan.

“Pembicaraan tersebut dilaporkan terfokus pada pembukaan kembali pelabuhan dan bandara Sanaa yang dikuasai Houthi, pembayaran gaji pegawai negeri, dan upaya pembangunan kembali,” sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.

Sebuah perjanjian akan memungkinkan PBB untuk memulai kembali proses perdamaian politik yang lebih luas yang melibatkan pihak-pihak lain dalam konflik Yaman, termasuk pemerintah Yaman dan kekuatan separatis selatan.

2. Strategi baru Saudi

Bendera Arab Saudi (unsplash.com/aboodi vesakaran)

Pembicaraan yang pertama kali dilakukan di Saudi sejak konflik berkecamuk memicu pandangan dari seorang pakar Hubungan Internasional Institut Studi Politik Internasional Italia, Eleonora Ardemagni.

Menurutnya, kebijakan yang dilakukan oleh Saudi adalah bentuk strategi baru setelah kerajaan tersebut gagal mencapai kemenangan di lapangan. Riyadh berupaya berkompromi untuk keluar dari konflik dan mengamankan perbatasan di selatan dengan jalan negosiasi.

“Tujuan utama Saudi adalah mengamankan kesepakatan bilateral dengan Houthi untuk menstabilkan perbatasan dan mencegah potensi serangan baru terhadap kerajaan tersebut,” ungkap Ardemagni, dikutip dari The Arab Gulf States Institute in Washington.

Ia lebih lanjut mengemukakan bahwa ada tiga dampak yang ditimbulkan dari strategi Saudi ini. Pertama melemahkan instusi formal Yaman. Kedua, perundingan memberi Houthi pengaruh lebih besar karena Arab Saudi semakin mengakui kelompok Houthi sebagai lawan bicara mereka.

Ketiga, strategi ini memicu persaingan yang lebih besar antara Arab Saudi dan UEA di Yaman, karena mereka bersaing untuk mendapatkan pengaruh di wilayah Selatan.

Baca Juga: Niger Tumpuk Pasukan Militer di Perbatasan Benin

Verified Writer

Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya