Paus Fransiskus Serukan untuk Akhiri Sunat pada Wanita
Tindakan tersebut membahayakan kesehatan dan melanggar HAM
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Paus Fransiskus pada Minggu (6/2/3022) mengutuk tindakan sunat pada wanita atau Female Genital Mutilation (FGM), juga terkait pada perdagangan wanita untuk prostitusi. Dia menyebut tindakan itu menghina martabat wanita dan mendesak pihak berwenang agar berupaya mencegah keduanya.
“Praktek ini, yang sayangnya umum di berbagai belahan dunia, merendahkan martabat seorang wanita dan secara serius menyerang integritas fisiknya,” kata Paus Fransiskus, saat berpidato dalam peringatan Hari Internasional Tanpa Toleransi untuk FGM, mengutip Reuters.
1. Dinilai membahayakan kesehatan perempuan
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), FGM dilakukan di sekitar 30 negara terutama Afrika dan Timur Tengah, dan juga dipraktikkan oleh imigran di tempat lain. Lebih dari empat juta anak perempuan berisiko menjalani FGM tahun ini, menurut PBB.
Fransiskus dalam pidato mingguannya di lapangan Santo Petrus mencatat bahwa praktik tersebut sering dilakukan dalam kondisi yang membahayakan kesehatan seorang anak perempuan.
FGM merupakan tindakan mengubah atau melukai alat kelamin perempuan untuk alasan non medis dan disebut melanggar hak asasi manusia, kesehatan, dan integritas anak perempuan. Hal itu diungkap PBB dalam perjuangan mengakhiri tindakan tersebut, dikutip dari ABC News.
Baca Juga: Paus Fransiskus: Orangtua Jangan Mengutuk Anak-Anaknya yang Gay
Baca Juga: Paus Kecam Krisis Kemanusiaan di Ethiopia, Desak Berdialog
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.