TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Prancis Kembalikan 26 Artefak yang Dijarah dari Kerajaan Benin

Talon berharap Prancis akan mengembalikan artefak lainnya

Salah satu artefak yang dikembalikan. (twitter.com/TV Vision4)

Jakarta, IDN Times – Prancis pekan ini telah telah mengembalikan 26 artefak yang dijarah dari Kerajaan Benin selama masa kolonial. Langkah itu diambil untuk memenuhi janji Presiden Emmanuel Macron untuk memulihkan warisan budaya Afrika yang hilang.

Laporan Al Jazeera menyebut, Presiden Benin Patrice Talon dan Menteri Kebudayaan Jean-Michel Abimbola berangkat ke Paris untuk membawa pulang artefak yang dirampas oleh pasukan Prancis 130 tahun silam.

Baca Juga: 6 Fakta Kerajaan Benin, Penghasil Seni Patung Afrika yang Tersohor 

1. Talon merasa terharu karena benda-benda itu ditemukan

Pertemuan presiden Benin dan Prancis pada hari Selasa, 9/11/2021, di istana Kepresidenan. (twitter.com/Claire Paccalin)

Talon menuturkan, dia merasakan emosi yang luar biasa saat menemukan kembali benda-benda yang diambil selama penjarahan Kerajaan Dahomey di selatan Benin saat ini, termasuk tahta kerajaan.

Pada Selasa (9/11/2021) di istana kepresidenan Paris, di mana kedua negara menandatangani penyerahan, Talon mengatakan kepada pers bahwa harta itu lebih dari sekedar barang budaya.

"Ini adalah jiwa kami, Tuan Presiden," katanya, kepada Macron.

 Lebih lanjut, Macron juga memuji momen simbolis, mengharukan, dan bersejarah itu yang telah lama ditunggu-tunggu oleh masyarakat Afrika.

2. Alasan penyerahan kembali artefak

Artefak Benin Bronze (twitter.com/allAfrica.com)

Melansir DW, artefak-artefak itu sudah dipindahkan dari museum Quai Branly di Paris dan akan dipamerkan di berbagai situs di Benin, termasuk di bekas benteng Portugis di kota Ouidah sambil menunggu selesainya pembangunan museum di Abomey.

Museum Afrika telah menuntut selama beberapa dekade untuk mengembalikan artefak yang diambil pada masa kolonial Eropa. Para ahli memperkirakan ada sekitar 85 hingga 90 persen artefak dicuri dari benua tersebut.

Baru-baru ini, aksi tersebut mendapat perhatian. Pada tahun lalu, anggota parlemen Prancis mengesahkan undang-undang yang memungkinkan Paris mengembalikan artefak ke Benin dan Senegal.

Baca Juga: Flu Burung Muncul di Benin dan Pantai Gading

Verified Writer

Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya