TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pria Jepang Ini Tak Sengaja Habiskan Dana COVID se-Kota untuk Judi

Ia mengaku kesulitan untuk mengembalikan uangnya

Ilustrasi uang (Unsplash.com/Sharon McCutcheon)

Jakarta, IDN Times - Seorang lelaki Jepang berusia 24 tahun harus menghadapi tuntutan pemerintah kota Abu, Prefektur Yamaguchi, usai menggunakan semua dana bantuan COVID-19 yang ditransfer secara keliru oleh pemerintah ke rekeningnya. 

Ia mempertaruhkan seluruh dana bantuan senilai 46,3 juta yen (Rp. 5,2 milliar) ke situs kasino luar negeri, yang seharusnya dialokasikan untuk seluruh warga kota. Ia mengaku tidak sengaja. Kisahnya dilaporkan oleh Japan Today, Rabu (18/5/2022).

Baca Juga: Kisah Nasrullah, Perempuan Kashmir Korban Perdagangan Manusia ke UEA

1. Bantuan seharusnya diberikan untuk seluruh warga kota 

Ilustrasi uang yen Jepang (Unsplash.com/Jun rong loo)

Kejadian bermula pada 6 April, setelah mentransfer 100 ribu yen bantuan COVID-19 untuk masing-masing 463 rumah tangga di Kota Abu telah selesai. Pemerintah kota secara keliru mengajukan satu permintaan transfer ke bank sebesar 46,3 juta yen.

Rupanya transfer tersebut justru mengarah ke rekening lelaki yang namanya ada di daftar teratas itu. Seluruh jumlah itu ditransfer ke rekening bank pada 8 April.

Sejak itu, tim investigasi menemukan bahwa lelaki itu menarik 600 ribu yen setiap hari selama sekitar dua minggu. Ketika pihak berwenang akhirnya menghubunginya, ia mengatakan tidak lagi memiliki uang tersebut.

"Uangnya sudah saya pindahkan. Tidak bisa dikembalikan. Itu tidak bisa dibatalkan lagi. Saya tidak akan lari. Saya akan membayar kejahatan saya," katanya, dikutip dari BBC.

Namun, dia dilaporkan menghilang. Berbicara kepada media pada Selasa, pengacara lelaki itu mengatakan kliennya telah bekerja sama dengan pihak berwenang dan setuju untuk diwawancarai oleh polisi prefektur. Namun sejak gugatan diajukan terhadapnya pada 12 Mei, pejabat belum bisa menghubunginya.

2. Mengaku sulit mengembalikan uang tersebut 

Ilustrasi uang (Unsplash.com/Ibrahim Boran)

Menurut pengacara, kliennya tidak mungkin dapat mengembalikan uang yang ditransfer kepadanya karena kesalahan ada pada pemerintah kota Abu. Ia mengatakan, penyelesaian melalui proses pengadilan sedang dipertimbangkan.

"Saat ini saya tidak punya uang dan saya tidak punya apa-apa dengan nilai properti di tangan. Sebenarnya sulit untuk mengembalikannya," katanya.

Ia mengatakan bahwa lelaki itu tinggal sendirian dan tidak ada orang lain yang diyakini terlibat dalam masalah tersebut.

Pengacara juga membantah klaim bahwa ia tidak dapat dihubungi setelah kota mengajukan gugatan terhadapnya. Ia mengatakan bahwa polisi telah menyimpan teleponnya setelah interogasi pada bulan April dan Mei.

Baca Juga: Kisah Shatha Hanaysha, Saksi dalam Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera

Verified Writer

Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya