TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Profil Greater Mekong Subregion: Organisasi Kerja Sama Sungai Mekong  

Berfokus pada pembangunan ekonomi negara anggota

Pelaksanaan GMS summit pada 2014 di Bangkok. (greatermekong.org/Asian Development Bank)

Jakarta, IDN Times – Sungai Mekong adalah salah satu sungai utama dan merupakan sungai terpanjang ke-12 di dunia. Kehadiran sungai ini sangat berdampak terhadap kehidupan masyarakat pada beberapa negara yang dilalui sungai ini.

Sungai ini juga mendukung berbagai kegiatan lintas negara, baik dalam hal ekonomi, politik, maupun sosial bagi negara di sekitarnya.

Untuk mendukung keterkaitan beberapa negara-negara yang dialiri sungai Mekong, maka dibentuklah organisasi bernama Greater Mekong Subregion (GMS). GMS berguna sebagai organisasi yang memfasilitasi kerja sama dan pemanfaatan daerah aliran sungai Mekong.

Berikut beberapa informasi terkait GMS ini.

Baca Juga: 5 Fakta Sungai Mekong, Perairan Penting di Asia Tenggara

1. Dibentuk oleh enam negara

Pertemuan 6 negara anggota GMS dan presiden Asian Development Bank di GMS Summit 2018. (greatermekong.org/Asian Development Bank)

GMS dibentuk pada 1992 dan diprakarsai oleh enam negara, lima diantaranya adalah negara-negara anggota ASEAN, yaitu Kamboja, Tiongkok, Laos, Vietnam, Myanmar, dan Thailand.

Kerja sama ini bermula dari kesamaan geografis, di mana negara-negara anggota GMS sama-sama berada di tepi sungai Mekong. China sebagai salah satu negara non-anggota ASEAN juga turut bergabung, karena daerahnya juga dialiri sungai Mekong, tepatnya di provinsi Yunnan dan Guangxi Zhuang.

Organisasi ini berdiri dengan bantuan dari Asian Development Bank (ADB) dengan tujuan untuk meningkatkan hubungan ekonomi negara anggotanya.

Dengan dukungan dari ADB dan pendonor lainnya, program kerja sama ekonomi GMS dapat mendukung pelaksanaan proyek subregional prioritas tinggi seperti pada bidang pertanian, energi, lingkungan, kesehatan dan pengembangan sumber daya manusia, teknologi informasi dan komunikasi, pariwisata, transportasi, dan fasilitasi perdagangan, dan pembangunan kota.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Hulu Sungai Utara- Kalsel, Indahnya Bikin Terbius!

2. Strategi untuk mewujudkan visi GMS

Pelaksanaan GMS summit pada 2014 di Bangkok. (greatermekong.org/Asian Development Bank)

Melansir greatermekong.org, untuk mewujudkan visi subregional yang sejahtera, terpadu dan harmonis, GMS mengadopsi tiga strategi:

  1. Meningkatkan konektivitas melalui pembangunan infrastruktur fisik yang berkelanjutan dan transformasi koridor transportasi menjadi koridor ekonomi transnasional.
  2. Meningkatkan daya saing melalui fasilitas yang efisien dalam hal pergerakan orang dan barang lintas batas dan integrasi pasar, proses produksi, dan rantai nilai.
  3. Membangun rasa kebersamaan yang lebih besar melalui proyek dan program yang menangani masalah sosial dan lingkungan bersama.

Baca Juga: Biden: Dukung Trump Penolakan Klaim Laut China Selatan

3. Kepentingan negara anggota terhadap GMS

CLV summit yang diadakan pada tahun 2020 sebagai salah satu program negara anggota GMS. (gretaermekong.org/VNA)

Kerja sama yang satu ini dibentuk dengan landasan kepentingan masing-masing negara anggotanya. Secara umum, GMS dibentuk untuk memajukan perekonomian negara-negara sekitar sungai Mekong melalui instrumen ekonomi. 

Dilansir dari buku terbitan LIPI berjudul Dinamika Kerja Sama Subregional di Asia Tenggara: Greater Mekong Subregion, faktor utama yang membuat negara-negara anggota ASEAN bergabung adalah kebutuhan domestik untuk memajukan pembangunan ekonomi negara masing-masing.

Adapun kepentingan China adalah memajukan dua provinsinya dalam hal ekonomi, yaitu Yunnan dan Guangxi Zhuang, yang cukup tertinggal dibanding provinsi lainnya. Selain itu, Beijing juga ingin membuka akses terhadap ASEAN dan Laut China Selatan (LCS).

Baca Juga: 10 Destinasi Wisata di Laos yang Wajib Dikunjungi, Eksotis!

Verified Writer

Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya