TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Puluhan Anak di Yaman Tewas akibat Konflik di Awal 2022

Lebih dari 10 ribu anak menjadi korban sejak konflik dimulai

Anak korban perang Yaman (twitter.com/OCHA Yemen)

Jakarta, IDN Times - Puluhan anak di Yaman dilaporkan tewas pada Januari dan Februari 2022 akibat konflik yang terus berkecamuk di negara itu. Sebagian besar lainnya mengalami luka-luka hingga cacat tubuh.

"Hanya dalam dua bulan pertama tahun ini, 47 anak dilaporkan tewas atau cacat di beberapa lokasi di Yaman," kata Philippe Duamelle, perwakilan badan Pendanaan Anak-Anak PBB (UNICEF) di Yaman, pada Sabtu (12/3/2022) dalam sebuah pernyataan.

Anak-anak tersebut menjadi korban dalam konflik antara kelompok Houthi, yang didukung oleh Iran, dengan pemerintah Yaman, yang didukung oleh koalisi pimpinan Arab Saudi.

Baca Juga: Angelina Jolie Kunjungi Yaman, Soroti Krisis Kemanusiaan

Baca Juga: UNICEF: 7,5 Juta Anak Ukraina Terancam Akibat Perang dengan Rusia

1. Anak-anak menjadi korban utama dalam konflik 

Anak-anak pengungsi Yaman di kamp IDP provinsi Mahrib. (twitter.com/UNICEF Yemen)

Duamelle lebih lanjut menyoroti intensifikasi konflik selama satu tahu terakhir di mana anak-anak kerap menjadi korban utama dan yang paling menderita. UNICEF memperkirakan, kemungkinan korban jauh lebih banyak dari kasus yang diketahui.

"Sejak konflik meningkat di Yaman hampir tujuh tahun lalu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memverifikasi bahwa lebih dari 10.200 anak telah tewas atau terluka. Jumlah sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi," ungkap Duamelle.

November lalu, Program Pembangunan PBB (UNDP) mengatakan 377 ribu nyawa akan hilang karena pertempuran, kelaparan, air yang tidak bersih, dan penyakit pada akhir 2021, dilansir Middle East Eye.

Baca Juga: Stok Bantuan Habis, Jutaan Penduduk Yaman Terancam Tidak Bisa Makan

2. UNICEF minta pihak berkonflik agar melindungi warga sipil 

Pengungsi akibat konflik Yaman (twitter.com/IOM Yemen)

Dalam pernyataannya, Duamelle menyerukan semua pihak yang berkonflik dan memiliki pengaruh agar melindungi warga sipil di mana pun mereka berada. Menurutnya, keselamatan anak-anak, kesejahteraan, dan perlindungan mereka harus dijaga setiap saat.

Kekerasan, kesengsaraan, dan kesedihan di Yaman telah menjadi hal yang biasa dengan konsekuensi parah pada jutaan anak dan keluarga.

"Sudah saatnya solusi politik yang berkelanjutan dicapai bagi orang dan anak-anak mereka untuk hidup dalam kedamaian yang layak mereka dapatkan," kata Duamelle.

Verified Writer

Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya