TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ukraina Tunjuk Turki dan Israel sebagai Juru Damai dengan Rusia

Ukraina usul dialog damai digelar di Yerusalem

Bendera Ukraina (Pixabay/ELG21)

Jakarta, IDN Times - Ukraina sedang berdiskusi dengan Turki dan Israel, untuk menjadikan dua negara itu sebagai mediator damai dengan Rusia. Mereka juga akan segera menetapkan lokasi dialog damai dengan Moskwo. 

Rencana itu diungkap oleh penasihat khusus Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, dalam saluran televisi nasional pada Minggu (13/3/2022).

"Kalau sudah selesai, akan ada pertemuan. Saya kira tidak lama lagi kita ke sana," kata Podolyak, dikutip dari Middle East Eye.

Baca Juga: Rusia Gempur Ukraina Barat: Cara Putin Hentikan Pasokan Senjata Asing

1. Pembicaraan di Turki gagal menghasilkan kesepakatan 

Pertemuan delegasi Turki dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menjelang pertemuan tripartit pada 10 Maret 2022. (Twitter/Mevlüt avuşoğlu)

Keterangan Podolyak pada Minggu muncul setelah pejabat Rusia dan Ukraina bertemu di kota Antalya, Turki, Kamis (10/3/2022). Saat itu, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, juga mengadakan pembicaraan dengan timpalannya dari Turki, Mevlut Cavusoglu.

Kedua menteri membahas langkah-langkah untuk mengakhiri agresi Rusia di Ukraina, di mana terjadi silang pendapat antara Kuleba dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov. 

Kendati begitu, mereka gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata. Kuleba mengkritik atas kurangnya ketulusan Rusia dalam penyelesaian konflik.

“Kita tidak dapat menghentikan perang jika negara yang memulai agresi tidak memiliki keinginan untuk menghentikannya. Kami siap untuk diplomasi dan siap untuk membela diri,” kata Kuleba, dikutip dari VOA.

2. Mengusulkan untuk adakan pembicaraan di Yerusalem 

Kawasan masjid Al-Aqsa (pixabay.com/reijotelaranta)

Pada Sabtu, Presiden Volodymyr Zelenskyy menyarankan bahwa pembicaraan damai dapat dilakukan di Yerusalem. Pemimpin Ukraina itu berharap agar perdana menteri Israel, Naftali Bennett, dapat berkontribusi positif di dalam negosiasi.

"Saya percaya (Bennett) dapat memainkan peran penting, karena Israel adalah negara dengan banyak sejarah dan paralel (dengan situasi kita), serta memiliki migrasi besar orang Yahudi dari Ukraina, Rusia, dan Belarus," kata Zelenskyy.

Di saat yang sama, Ukraina juga membantah laporan bahwa Bennett mendesak Kiev untuk menyerah pada tuntutan Rusia. Selain itu, Zelenskyy juga tak ingin pembicaraannya dengan Rusia dilakukan di Ukraina, Belarus, atau Rusia.

“Ini bukan tempat di mana kita bisa mencapai solusi untuk mengakhiri perang, saya tidak berbicara tentang pertemuan teknis tetapi pertemuan antara para pemimpin. Saya percaya Israel bisa menjadi tempat seperti itu, terutama Yerusalem,” kata Zelenskyy, dikutip dari Times of Israel.

Baca Juga: Ini Alasan Banyak Orang Indonesia Dukung Invasi Rusia ke Ukraina

Verified Writer

Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya