Rusia Gempur Ukraina Barat: Cara Putin Hentikan Pasokan Senjata Asing

35 orang tewas dan 134 orang terluka

Jakarta, IDN Times - Rudal jelajah milik Rusia menghantam pangkalan latihan militer Ukraina barat, yang berada di dekat perbatasan Polandia pada Jumat (11/3/2022). Gaung ledakan kini menggema di Lviv, kota yang selama ini cenderung aman dari agresi Rusia. 

Serangan udara Rusia dengan rudal berpresisi telah menargetkan beberapa pangkalan militer Ukraina. Akibat serangan pada Minggu kemarin, sedikitnya 35 orang meninggal dunia. Moskow sebelumnya telah mengancam akan menargetkan pengiriman senjata asing yang membantu Ukraina.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, kota-kota di barat Ukraina cenderung jauh dari arena pertempuran utama. Tapi dalam tiga hari terakhir, kota-kota tersebut kini mulai merasakan serangan udara dari Rusia dan korban pun berjatuhan.

 

Berupaya Hentikan Pasokan Senjata Asing, Rusia Gempur Ukraina Barat

1. Kota-kota barat Ukraina diserang rudal Rusia

Rusia Gempur Ukraina Barat: Cara Putin Hentikan Pasokan Senjata Asingilustrasi kendaraan peluncur rudal Rusia (Facebook.com/Минобороны России)

Kota Lviv, Lutsk, dan Ivano-Frankivsk yang berada di sebelah barat Ukraina, mulai Jumat mendapatkan serangan udara berupa rudal jelajah dari Rusia. Penduduk terkejut dengan serangan tersebut.

Di kota Lutsk, seorang penduduk mengaku dibangunkan oleh serangan rudal pada pagi hari sekitar pukul 06:45 waktu setempat. 

"Rudal membangunkan kami. Kami telah tinggal di Kharkiv dan meninggalkan kota pekan lalu. Rusia membombardir Kharkiv 100 kali sehari. Dibandingkan dengan itu (serangan di Lutsk), ini tidak seburuk Kharkiv," kata seorang warga, dikutip dari The Guardian

Ada empat rudal yang menghantam bandar udara militer Lutsk. Bandara dekat kota Ivano-Frankivsk juga mendapatkan serangan. Wali kota Ruslan Martsinkiv memerintahkan penduduk untuk berlindung setelah peringatan serangan udara berbunyi.

Di Lviv, lebih dari 30 rudal Rusia menghantam fasilitas militer Ukraina. Jarak fasiltias itu hanya sekitar 25 kilometer dengan perbatasan Polandia. Polandia adalah lokasi kunci untuk menyalurkan bantuan militer ke Ukraina.

Di Dnipro, sebuah kota timur yang dekat Donbass juga mendapatkan serangan rudal. Anton Heraschenko, penasihat kementerian dalam negeri Ukraina, mengatakan bahwa serangan terjadi di dekat pabrik kimia, menghancurkan pabrik sepatu, memecahkan jendela taman kanak-kanak dan menewaskan satu orang.

Baca Juga: Seberapa Sukses Drone Turki Membantu Pasukan Ukraina?

2. Sedikitnya 35 orang tewas akibat rudal Rusia di Lviv

Sejak invasi Rusia ke Ukraina, sebagian besar pasukan Moskow menjadikan bagian timur Ukraina sebagai arena pertempuran utama. Kota-kota di barat Ukraina cenderung terhindar dari kehancuran tentara Rusia.

Jutaan warga Ukraina yang mengungsi menggunakan jalur evakuasi menuju barat Ukraina, kemudian menyeberang ke negara-negara tetangga, karena itu adalah jalur yang dinilai paling aman. Tapi, sejak Rusia berusaha menghentikan pasokan senjata asing, mereka mulai meluncurkan serangan ke kota-kota barat Ukraina.

Dilansir Associated Press, kota Lviv yang sebelumnya relatif aman kini telah menjadi sasaran serangan. Fasilitas militer di kota tersebut menerima lebih dari 30 rudal Rusia pada hari Minggu.

Maksym Kozytskyi, Gubernur Lviv, menjelaskan sebagian besar rudal Rusia "ditembak jatuh karena sistem pertahanan udara." Tapi rudal Rusia yang berhasil lolos menewaskan sedikitnya 35 orang dan melukai 134 orang.

3. Zelenskyy peringatkan NATO untuk memutuskan larangan terbang di langit Ukraina

Rusia Gempur Ukraina Barat: Cara Putin Hentikan Pasokan Senjata AsingVolodymyr Zelenskyy, Presiden Ukraina (Twitter.com/ Володимир Зеленський)

Serangan Rusia yang mulai melebar ke bagian barat Ukraina dan menargetkan fasilitas militer serta bandara, menurut pengamat adalah upaya terbaru Rusia mendominasi langit Ukraina. Rusia yang jauh lebih unggul dengan armada udara, sejauh ini telah gagal menguasai langit Ukriana.

Dengan menghancurkan pangkalan militer di barat, pasokan senjata asing kemungkinan akan melambat. Dengan menghancurkan bandara, armada udara Ukraina tidak akan bisa bekerja memperlambat invasi. Rusia butuh dominasi langit Ukraina untuk melindungi pasukan angkatan daratnya.

Dilansir CNN, serangan rudal Rusia di Lviv menyasar pusat pelatihan militer Yavoriv yang luas. Fasilitas itu telah lama jadi pangkalan militer untuk latihan bersama Ukraina yang difasilitasi oleh NATO dan Barat, termasuk Amerika Serikat (AS).

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menanggapi serangan rudal tersebut. Dia memperingatkan agar NATO segera membuat zona larangan terbang di Ukraina, permintaan yang sejauh ini ditolak dengan tegas oleh AS.

"Tahun lalu, saya membuat peringatan yang jelas kepada para pemimpin NATO bahwa jika tidak ada sanksi pencegahan yang keras terhadap Rusia, itu akan memulai perang. Sekarang, saya ulangi lagi, jika Anda tidak menutup langit kami, hanya masalah waktu sebelum rudal Rusia jatuh di wilayah Anda. Wilayah NATO. Di rumah warga negara-negara NATO," kata Zelenskyy.

Baca Juga: Ukraina Tuding Rusia Serang Masjid di Mariupol

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya