TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

14 Juli Hari Revolusi Perancis: Ini Makna dan Sejarahnya

Puncak krisis Perancis

Ilustrasi Gerakan Revolusi (IDN Times/Arief Rahmat)

Pada saat kepemimpinan Raja Louis XVI, masyarakat mengalami sistem feodal yang menimbulkan kesenjangan tingkatan sosial di masyarakat. Banyak masyarakat kelas bawah yang terbebani dengan aturan sistem pajak yang berat.

Sementara itu, kaum bangsawan menjadi penguasa dan memiliki keuntungan lebih. Akibat kesengsaraan dari segi finansial, masyarakat menyerang Penjara Bastille untuk menciptakan revolusi agar kehidupan menjadi lebih baik.

Penyerangan ini terjadi pada tanggal 14 Juli 1789 sebagai awal mula terbentuknya Revolusi Perancis. Kejadian ini memiliki sebab dan akibat yang ditimbulkan. Untuk lebih jelasnya, yuk simak sejarah dan makna Hari Revolusi Perancis berikut ini!

1. Penyebab Revolusi Perancis

Ilustrasi Revolusi (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebelum terjadinya Revolusi Perancis, masyarakat mengalami kesenjangan sosial yang cukup parah. Berikut ini penyebab Revolusi Perancis pada masa kepemimpinan Raja Louis XVI:

  • Raja menaikkan besaran pajak. Hal ini dilatarbelakangi oleh hobi penghuni kerajaan yang cukup terlena dengan kekayaan, namun pendapatan negara terus berkurang, Istri Raja, Ratu Marie Antoinette sangat senang untuk menghamburkan uang dan pesta. Untuk menyelamatkannya, para bangsawan meminta raja supaya menaikkan besaran pajak kepada masyarakat.
  • Ketidakadilan sistem parlemen. Nah, parlemen di monarki pada saat itu tidak berfungsi seperti semestinya. Ada tiga parlemen, yakni golongan bangsawan, golongan pemuka agama, dan golongan rakyat biasa. Namun, golongan rakyat sering kali tidak diikutsertakan dan golongan bangsawan hanya mau bekerja sama dengan pemuka agama.
  • Aspirasi rakyat selalu ditolak karena ada ketimpangan di parlemen. Rakyat menuntut hak suara mereka ditambah, namun raja menolaknya.
  • Karena putusan parlemen tidak memihak rakyat, golongan rakyat membentuk National Assembly. Gerakan ini menjadi awal Revolusi Perancis dan menjadi ancaman untuk raja.

Baca Juga: 10 Sejarah Revolusi 1848 di Prancis, Penuh Pemberontakan

2. Penyerangan penjara Bastille

Ilustrasi penjara Bastille (dok. unjourdeplusaparis.com)

Revolusi Perancis pada 14 Juli 1789 sangat erat kaitannya dengan penyerangan Penjara Bastille. Setelah kesenjangan sosial yang dialami selama satu dekade saat pemerintahan Raja Louis XVI, masyarakat mulai untuk bertindak untuk membuat perubahan.

Saat peristiwa ini masyarakat untuk bersatu dan membuat perubahan. Pada 14 Juli 1789, masyarakat datang menyerbu Penjara Bastille untuk mengamankan persenjataan. Hal ini dilakukan karena masyarakat curiga pemerintah akan menghalangi upaya revolusi.

Saat peristiwa ini terjadi, amukan masyarakat cukup besar. Terjadi pertumpahan darah yang cukup besar, sehingga pemimpin Penjara Bastille, Bernard-René Jourdan de Launay, tewas akibat amukan massa. 

3. Eksekusi mati Raja Louis XVI dan Ratunya

ilustrasi Louis XVI (biography.com)

Setelah penyerangan Penjara Bastille, situasi menjadi semakin genting. Raja Louis XVI sangat terkejut dan berusaha untuk mengambil simpati dan dukungan masyarakat.

Sebulan setelah itu, rakyat telah berhasil menghentikan sistem feodalisme di Perancis. Namun, Raja Louis XVI dan Ratunya dieksekusi mati oleh masyarakat karena ketidakadilan yang dilakukan selama memimpin negara Perancis.

Tak hanya hari itu saja, hukuman eksekusi Perancis masih berlanjut hingga beberapa tahun setelahnya. Hukuman ini juga diterapkan kepada raja terakhir perancis yang dipenggal di tengah revolusi dan 16 ribu orang lainnya.

Akibat penyerangan Penjara Bastille dan eksekusi mati Raja Louis XVI, setiap tanggal 14 Juli ditetapkan sebagai Hari Revolusi Perancis. Hal ini tentunya untuk mengenang sejarah yang cukup kompleks bagi Perancis.

Baca Juga: 21 Juni Hari Musik Dunia: Ini Sejarah dan Cara Merayakannya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya