Hamas-Intelijen Mesir Bahas Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Puluhan ribu orang tewas akibat perang di Gaza

Jakarta, IDN Times - Delegasi Hamas mengadakan pembicaraan dengan Kepala Intelijen Mesir Abbas Kamel di Kairo pada Minggu (7/4/2024). Mereka mendiskusikan upaya mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza serta kesepakatan pertukaran sandera dengan Israel.

“Delegasi tersebut menekankan tuntutan Hamas, yaitu keinginan untuk mencapai kesepakatan yang akan mengarah pada penghentian permusuhan sepenuhnya, dan penarikan pasukan pendudukan dari Jalur Gaza," kata Hamas dalam keterangan tertulisnya dilansir ANTARA dari Anadolu.

Hamas juga menuntut pemulangan dengan sukarela pada pengungsi ke wilayah tempat tinggal mereka, bantuan bagi warga Palestina, dan dimulainya rekonstruksi berbagai infrastruktur yang hancur akibat serangan Israel.

Baca Juga: UNICEF Sebut Lebih dari 13 Ribu Anak Terbunuh di Gaza

1. Perlu kesepakatan pertukaran sandera

Hamas-Intelijen Mesir Bahas Upaya Gencatan Senjata di GazaPuluhan ribu rumah dan infrastruktur hancur sejak serangan brutal Israel yang membombardir wilayah Palestina pada 7 Oktober 2023. (twitter.com/UNRWA)

Kelompok itu menegaskan perlunya mencapai kesepakatan pertukaran sandera di mana warga Palestina yang dipenjara dibebaskan, dengan imbalan pembebasan warga Israel yang ditahan oleh Hamas.

“Hamas menegaskan tekadnya--bersama dengan semua kekuatan dan faksi Palestina--untuk mencapai tujuan nasional kami dan mendirikan negara Palestina dengan kedaulatan penuh dan ibu kotanya di Yerusalem, hak untuk kembali dan menentukan nasib sendiri," ujarnya.

Israel menahan sedikitnya 9.100 warga Palestina di penjara-penjaranya, sementara diperkirakan ada 134 warga Israel yang disandera di Jalur Gaza. Sementara itu, Hamas telah mengumumkan kematian 70 orang warga Israel yang disandera, akibat terkena serangan udara Israel.

2. Dewan Perang Israel mengirim utusan ke Kairo

Hamas-Intelijen Mesir Bahas Upaya Gencatan Senjata di GazaKeluarga Palestina yang kembali ke rumah mereka setelah berhari-hari mengungsi di Jalur Gaza (Quds News Network/Nader Jarghoun)

Sebelumnya pada Minggu (7/4/2024), media Israel melaporkan Dewan Perang Israel memutuskan untuk mengirim delegasi ke Kairo guna berpartisipasi dalam perundingan dalam rangka mencapai kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.

Qatar, Mesir, dan AS berupaya mencapai kesepakatan pertukaran sandera dan gencatan senjata di Gaza, karena jeda pertama pertempuran hanya berlangsung sepekan pada akhir November 2023. Singkatnya periode gencatan senjata sebelumnya menyebabkan terbatasnya jumlah bantuan yang masuk ke Jalur Gaza dan terhambatnya proses pertukaran sandera.

Baca Juga: Inggris Kerahkan Kapal untuk Kirim Lebih Banyak Bantuan ke Gaza

3. Palestina laporkan 33.200 warganya tewas akibat serangan Israel

Hamas-Intelijen Mesir Bahas Upaya Gencatan Senjata di GazaIlustrasi pejuang Palestina (pixabay.com/hosny_salah)

Anadolu mencatat Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas awal Oktober lalu oleh Hamas. Sekitar 1.200 orang dilaporkan tewas dalam serangan itu.  Israel juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza, menyebabkan penduduknya--khususnya penduduk Gaza utara--berada di ambang kelaparan.

Sementara itu, hampir 33.200 warga Palestina telah terbunuh dan 75.900 orang terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Perang Israel menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Baca Juga: Israel Temukan Jenazah Sandera yang Ditahan di Gaza Selatan

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya