Menteri Denmark Imbau Umat Muslim Berhenti Bekerja Selama Ramadan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kopenhagen, IDN Times - Senin (21/5/2018), seorang menteri Denmark menyerukan umat Islam untuk tidak bekerja selama bulan Ramadan. Inger Stojberg menganggap bahwa tetap berpuasa saat bekerja sangat berbahaya bagi keamanan sosial.
Pernyataan sepihak yang terlontar dari Menteri Imigrasi dan Integrasi Denmark itu sontak membuat berbagai kalangan geram.
1. Stojberg dianggap mendiskreditkan umat muslim Denmark
“Saya menyarankan agar penduduk muslim Denmark mengambil cuti dari pekerjaan selama bulan Ramadan untuk mengahindari konsekuensi negatif bagi masyarakat Denmark” ungkap Stojberg.
Dalam pernyataan yang termuat di tabloid Denmark BT tersebut, ia juga mengutarakan kehawatirannya jika puasa dapat memengaruhi keselamatan dan produktivitas kerja seseorang. “Ini bisa berbahaya bagi kita semua” simpulnya.
Statement Stojberb tersebut tentu melukai hati penduduk muslim Denmark. Karena telah memandang para pekerja muslim yang sedang berpuasa tidak capable dalam menjalankan tugas mereka. Apalagi di tengah isu yang sedang hangat tentang muslim dan imigran di Denmark.
Hal ini dianggap sebagai diskriminasi terhadap kaum minoritas Denmark, dengan jumlah muslim sebanyak 250 ribu jiwa dari 5,7 juta penduduk Denmark, malansir The Guardian.
2. Ketua Serikat muslim menilai pernyataan Stojberg “ngawur”
Editor’s picks
Stojberg menganalogikan bahaya puasa dengan pekerjaan sopir bus. Menurutnya, kinerja sopir bus dapat terpengaruh oleh makanan dan minuman saat siang hari pada bulan puasa. Sehingga lebih baik pekerja muslim mengambil cuti dari pekerjaan mereka.
Tetapi, Ketua Serikat Muslim Finlandia, Pia Jardi menilai saran menteri dari Partai Liberal Konservatif Denmark itu ngawur.
“Tidak ada informasi atau data statistik untuk menyimpulkan bahwa sopir bus atau pekerja muslim lainnya akan berperilaku berbahaya saat berpuasa. Di sebagian besar negara muslim, toko dan bisnis terus beroperasi seperti biasa”, ucapnya.
Ia menegaskan bahwa seorang muslim yang berpuasa memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa dirinya mendapatkan istirahat yang layak. Dengan begitu, hal-hal berbahaya yang dikhawatirkan oleh Stojberg dapat dihindari.
3. Stojberg sering menuai kontroversi di Denmark
Ini bukan pertama kalinya Stojberg menuai kontroversi di kalangan masyarakat Denmark. Dilaporkan The Local, tahun lalu, menteri yang terkenal dengan pandangan anti imigrasi ini sempat menjadi perbincangan publik saat ia merayakan hukum imigrasi Denmark, yang dinilai sangat tidak adil bagi para imigran.
Memang selama 15 tahun terakhir, Denmark terus memperkuat kebijakan terkait dengan imigrasi. Puncaknya, 2016 lalu, Denmark memberlakukan peraturan, mengharuskan para pencari suaka yang baru tiba di Denmark untuk menyerahkan barang-barang berharga mereka, seperti perhiasan dan emas.
Otoritas Denmark berdalih, langkah ini bertujuan unuk membantu biaya hidup para imigran itu sendiri.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.