PBB Sebut Situasi HAM di Belarus Semakin Buruk

PBB sudah peringatkan situasi ini sejak 2020

Jakarta, IDN Times – Pelapor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa di Belarus, pada Selasa (4/7/2023), menyoroti situasi kemanusiaan di Minsk yang kian memburuk.

Pemimpin Belarus Alexander Lukashenko sengaja membersihkan masyarakat sipil dari suara-suara yang menentang pemerintah, kata Anais Marin kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

“Situasinya tetap bencana. Sayangnya, terus memburuk,” kata pelapor khusus untuk situasi hak asasi manusia di Belarus, dilansir The Straits Times.  

“Pemerintah Belarus mengamandemen undang-undang yang sudah membatasi, bertujuan membongkar kebebasan sipil, yang menyebabkan lonjakan penuntutan dan hukuman bermotivasi politik. Kurangnya akuntabilitas atas pelanggaran hak asasi manusia menumbuhkan iklim ketakutan di antara para korban dan keluarga mereka,” papar dia.

1. Totaliter rezim sudah diprediksi sejak 2020

PBB Sebut Situasi HAM di Belarus Semakin BurukLambang PBB di Markas Besar PBB, New York. (Instagram.com/unitednations)

Marin telah bertugas di Belarus selama 5 tahun. Dia pernah memperingatkan tentang perubahan totaliter yang diambil oleh rezim Minsk, dibuktikan dengan pengabaian terhadap kehidupan dan martabat manusia imbas tindakan represif terhadap pengunjuk rasa pada 2020.

Dalam laporan tahunannya, ilmuwan politik Prancis itu mengatakan, lebih dari 1.500 orang masih ditahan atas tuduhan politik, dengan rata-rata 17 penangkapan sewenang-wenang setiap hari sejak 2020.

“Saya punya alasan bagus untuk percaya bahwa kondisi penjara sengaja dibuat lebih keras bagi mereka yang dihukum atas dasar motivasi politik, dengan menempatkan mereka di sel hukuman karena pelanggaran kecil terhadap peraturan penjara,” kata Marin.

“Tidak ada yang dimintai pertanggungjawaban di Belarus karena secara sewenang-wenang menahan puluhan ribu pengunjuk rasa damai pada 2020, atau atas kekerasan atau penyiksaan yang dialami banyak dari mereka. Impunitas umum ini, dan iklim ketakutan akibat represi yang berkelanjutan, telah memaksa ratusan ribu orang Belarus ke pengasingan,” sambung dia.

Baca Juga: Presiden Belarus Lukashenko Ancam Blokir Media Asing

2. Rezim lakukan penangkapan sewenang-wenang

PBB Sebut Situasi HAM di Belarus Semakin BurukIlustrasi penjara (IDN Times/Mardya Shakti)

Pembela hak asasi manusia menghadapi penganiayaan yang terus berlanjut, katanya, dengan lebih dari 1.600 organisasi dibubarkan secara paksa, termasuk semua serikat pekerja independen yang tersisa.

"Ini menggambarkan kebijakan negara yang disengaja untuk membersihkan ruang sipil dari unsur-unsur perbedaan pendapat terakhirnya,” terang dia.

Marin mengatakan, outlet media independen telah diberi label organisasi ekstremis, sementara kebebasan akademik diserang secara sistematis.

“Kontrol ideologis dan tindakan disipliner membatasi kebebasan berpendapat dan berekspresi,” katanya.

3. Masyarakat semakin takut berbicara

PBB Sebut Situasi HAM di Belarus Semakin BurukIlustrasi Kebebasan Bersuara (IDN Times/Arief Rahmat)

Pendidikan dasar dan menengah juga tunduk pada kontrol ideologis, dengan anak-anak dihalangi untuk mengungkapkan pendapat mereka sendiri dan menghadapi ancaman serta konsekuensi atas mereka yang memiliki pandangan berbeda.

Dampak invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan individu menghadapi tantangan ketika ingin berbicara soal penentangan atau mempertanyakan peran Belarus dalam memfasilitasi invasi tersebut.

“Tindakan anti-perang menyebabkan banyak penahanan dan penangkapan, beberapa dengan tuduhan merencanakan serangan teroris, kejahatan yang sekarang dapat dihukum mati,” katanya.

Belarus segera ditawari Dewan Hak Asasi Manusia untuk menanggapi, tetapi tidak hadir, dikutip dari AFP.

Baca Juga: Polandia dan Lithuania soal Wagner Pindah ke Belarus: Berbahaya! 

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya