Presiden Belarus Lukashenko Ancam Blokir Media Asing

Berdalih lindungi kepentingan nasional

Jakarta, IDN Times - Presiden Belarus Alexander Lukashenko, pada Minggu (2/7/2023), memutuskan pemblokiran semua media asing di negaranya. Ia menyebut bahwa tindakan ini sebagai bentuk balasan kepada Barat dan langkah untuk melindungi kepentingan nasional. 

Sebelum itu, Lukashenko mengungkapkan bahwa pemberontakan Wagner di Rusia adalah bentuk ancaman yang diprakarsai Barat. Ia pun mewanti-wanti kepada seluruh sekutunya tentang ancaman provokasi Barat yang bisa datang kapan saja. 

1. Aktivitas media asing di Belarus makin diperketat

Lukashenko resmi menandatangani Undang-Undang (UU) pembalasan kepada media asing yang beroperasi di Belarus. Maka, media yang memberitakan hal buruk tentang pemerintah Belarus terancam diblokir. 

"Dokumen tersebut bertujuan untuk meningkatkan mekanisme untuk melindungi kepentingan nasional di lingkup media, termasuk mengekspansi instrumen untuk merespons tergadap tindakan tidak bersahabat kepada Belarus," tutur Kantor Kepresidenan Belarus. 

Dilaporkan TASS, hukum tersebut meliputi larangan terhadap aktivitas media asing di Belarus dalam urusan pemerintahan. Ini juga berlaku melarang tindakan buruk pemerintah asing terhadap media pro-pemerintah di Belarus. 

Baca Juga: Hindari Hukuman Rusia, Bos Tentara Swasta Wagner Tiba di Belarus

2. Lukashenko sebut ingin hidup damai dengan negara tetangga

Presiden Belarus Lukashenko Ancam Blokir Media AsingTembok perbatasan Lithuania-Belarus. (twitter.com/LinasKojala)

Pada acara Hari Kemerdekaan, Lukashenko menyampaikan bahwa Belarus ingin hidup damai dengan tetangganya. Ia pun mengusulkan rencana perdamaian dan kebijakan bertetangga yang baik, meski ia merasa mendapat ancaman dari negara tetangganya. 

"Meskipun terdapat kegilaan politisi di negara tetangga, Belarus tetap berkeinginan untuk mempertahankan kedamaian, setidaknya perdamaian buruk bagi mereka," terang Lukashenko, dilansir Belta.

"Pemerintah kami, Kementerian Luar Negeri harus terus menjunjung rencana perdamaian dan kebijakan bertetangga yang baik. Sekali lagi, kami ingin perdamaian dengan Anda, bukan karena kami takut pada resimen Anda dan unit lainnya. Tujuan ini jelas dan rencana mereka gila," sambungnya. 

3. Kantor Kedubes Belarus di Belanda terdampak vandalisme

Kantor Kedutaan Besar Belarus di Den Haag, Belanda mendapat serangan dan vandalisme pada Sabtu hingga Minggu kemarin. Presiden Lukashenko mengutuk tindakan para pelaku. 

"Kami mengonfirmasi bahwa Kantor Kedubes Belarus di Belanda telah terkena vandalisme. Kaca kantor pecah dan fasad bangunan menjadi kotor. Aparat keamanan sudah datang dan menahan para pelaku vandalisme," tuturnya. 

Aksi ini dilakukan setelah Lukashenko berhasil meredam pemberontakan Wagner di Rusia dan bersedia menampung Yevgeny Prigozhin di negaranya. Polisi Belanda juga sudah menangkap pria berusia 31 tahun yang terlibat dalam insiden tersebut. 

Baca Juga: Bos Wagner Disebut Kabur Usai Terima Jutaan Dolar dari Putin 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya