RI-Singapura Sepakati 3 Isu Penting, Termasuk Peralihan FIR di Natuna

FIR di Kepri dan Natuna sudah milik Indonesia sepenuhnya

Jakarta, IDN Times – Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan bahwa Indonesia telah mengambil alih ruang udara pada ketinggian 0-37 ribu kaki di atas wilayah Kepulauan Riau dan Natuna dari Singapura. Luhut mendapat kabar tersebut ketika dia menjalani perawatan di Singapura pada 11 Januari 2024.

“Saya mendapatkan laporan dari Deputi saya bahwa organisasi penerbangan sipil internasional (ICAO) telah menyetujui proposal pengalihan Flight Information Region (FIR) dari Singapura ke Indonesia,” tulis Luhut melalui akun Instagram-nya pada Jumat (22/3/2024).

“60 hari setelah diterbitkannya informasi terkait perubahan tersebut, wilayah udara Indonesia yang tadinya ditetapkan sebagai FIR Singapura, kembali sepenuhnya menjadi FIR Indonesia,” tambah dia.

1. Manfaat pengalihan FIR ke Indonesia

RI-Singapura Sepakati 3 Isu Penting, Termasuk Peralihan FIR di NatunaMenko Marves, Luhut Binsar Panjaitan (IDN Times/Ruhaili)

Luhut pun membeberkan sejumlah keuntungan dari proses pengalihan FIR tersebut, termasuk memastikan ruang udara Indonesia semakin aman, kompetitif, dan atraktif bagi industri penerbangan sipil.

“Sehingga pengelolaan ruang udara Indonesia yang aman, efektif, sesuai kepentingan nasional dan memenuhi standar pelayanan jasa penerbangan sipil internasional dapat tercapai,” ujar Luhut.

Baca Juga: Presiden dan PM Singapura Beri Selamat Prabowo Menang Pemilu 

2. Tiga isu yang disepakati Indonesia-Singapura

Selain perjanjian FIR, Indonesia-Singapura juga membahas isu krusial lainnya, di antaranya perjanjian ekstradisi buronan dan kerja sama pertahanan. Menurut Luhut, kesepakatan yang berhasil dicapai Indonesia-Singapura merupakan buah dari kepiawaian diplomasi Presiden Joko “Jokowi” Widodo.

“Berkat pendekatan diplomasi yang baik dari Presiden @jokowi bersama PM Lee Hsien Long, ketiga perjanjian tersebut (FIR, ekstradisi, dan pertahanan) bisa disepakati bersama,” kata Luhut.

3. Luhut sebut demi kepentingan Indonesia

RI-Singapura Sepakati 3 Isu Penting, Termasuk Peralihan FIR di NatunaMenteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (26/1/2024). (IDN Times/Trio Hamdani)

Luhut, yang merupakan mantan Kepala Staf Kepresidenan di periode awal Jokowi, mengatakan bahwa perundingan dengan Singapura bukanlah sesuatu yang mudah. Kendati prosesnya panjang dan berliku, Luhut menilai Indonesia harus bisa mencapai kesepakatan tersebut karena sangat berkaitan dengan kepentingan nasional.

“Yang harus digarisbawahi adalah jangan pernah kesampingkan kepentingan nasional. Sesuai arahan Presiden pula, saya memilih untuk mengedepankan dialog dengan semua pihak yang berkaitan dengan isu ini, termasuk menjalin komunikasi yang baik dengan Menteri Senior Singapura, Pak Teo Che Hean,” kata Luhut.

“Dalam perjalanannya, ternyata hal tersebut motor utama dalam mempercepat keseluruhan proses pemberlakuan. Semua langkah diambil dengan tekad mengedepankan memperkuat hubungan bilateral dan menghormati kedaulatan serta integritas wilayah kedua negara,” tambah dia.

Baca Juga: Dalam Dua Tahun, 2 Presiden Vietnam Mengundurkan Diri

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Belajar menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya