Rusia Ancam Jual Aset Negara Musuh untuk Danai Pembangunan

Respons terhadap rencana Joe Biden untuk jual aset Rusia

Jakarta, IDN Times – Moskow mengancam menyita dan menjual aset negara-negara musuh yang berbasis di Rusia. Ancaman itu disampaikan pada Minggu (1/5/2022), sebagai respons atas rencana Amerika Serikat (AS) untuk menjual aset oligarki Rusia dan menyumbangkan hasilnya untuk Ukraina.

"Sejauh menyangkut perusahaan-perusahaan yang berbasis di wilayah Rusia, yang pemiliknya adalah warga negara dari negara-negara yang bermusuhan, adalah adil untuk mengambil timbal balik dan menyita aset,” kata juru bicara Dewan Rendah Rusia, Vyacheslav Volodin, dikutip dari The Straits Times.

“Hasil penjualan aset tersebut akan digunakan untuk pembangunan negara kita,” sambung dia.

1. Rusia minta negara-negara musuh beradab

Rusia Ancam Jual Aset Negara Musuh untuk Danai PembangunanIlustrasi Kremlin, Rusia (unsplash.com/Michael Parulava)

Kemudian, Volodin menyebut negara-negara musuh, seperti Lithuania, Latvia, Polandia dan Amerika Serikat (AS), telah mencomooh hukum internasional dan melakukan pencurian.

"Hari ini, pengusaha Rusia membeli perusahaan asing yang beroperasi di Rusia, dan membeli saham mitra yang ingin keluar dari pasar kami,” kata Volodin.

Supaya ancaman tidak menjadi nyata, Volodin mendesak negara-negara musuh untuk bertindak dengan cara yang biadab.

“Dan menghormati hukum internasional,” tambahnya.

Baca Juga: Kondisi Terkini di Ukraina: Rudal Rusia Hancurkan Bandara Odessa

2. Joe Biden ancam jual aset oligarki Rusia di negaranya

Rusia Ancam Jual Aset Negara Musuh untuk Danai PembangunanPresiden AS Joe Biden sedang berjalan ke Kantor Kepresidenan AS yakni Oval Office, Gedung Putih. (Facebook.com/President Joe Biden)

Pernyataan Volodin muncul setelah Presiden AS, Joe Biden, mengumumkan proposal untuk meningkatkan tekanan ekonomi di Rusia dengan prosedur penyitaan dan penjualan aset oligarki Rusia.

"Sebuah preseden berbahaya telah ditetapkan, yang bisa menjadi bumerang bagi AS sendiri," kata Volodin.

"Keputusan ini tidak akan mempengaruhi ekonomi negara kita. Kapal pesiar, vila, dan aset lain milik warga kaya (Rusia) tidak berkontribusi apa pun untuk pembangunan,” sambung dia.

3. Rusia minta negara-negara Barat cabut sanksinya

Rusia Ancam Jual Aset Negara Musuh untuk Danai PembangunanMenteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov. (twitter.com/mfa_russia)

Belum lama ini, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan dialog damai dengan Ukraina bisa terealisasi, asalkan negara-negara Barat mempertimbangkan untuk mencabut sanksi.

Lavrov juga menegaskan kembali desakan agar AS dan sekutunya untuk tidak mengirim senjata ke Ukraina. Dia mengatakan langkah tersebut hanya menuang minyak ke dalam api.

"Jika AS dan NATO benar-benar tertarik untuk menyelesaikan krisis Ukraina, maka pertama-tama, mereka harus berhenti memasok senjata dan amunisi kepada rezim Kiev," kata Lavrov, dilansir Al Jazeera.

Baca Juga: Berjihad ke Ukraina, Mantan Marinir AS Tewas saat Lawan Pasukan Rusia

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya