Rusia Makin Waspada di Ukraina Usai Gagal Mempertahankan Kherson

Rusia disebut fokus mempertahankan Krimea

Jakarta, IDN Times - Setelah merebut kembali kota Kherson, Ukraina membuat pasukan Rusia menebak-nebak tentang langkah mereka selanjutnya. Kiev telah mendorong pasukan Moskow di posisi bertahan dan membuat mereka enggan melakukan operasi ofensif.

Menurut wakil kepala intelijen militer Ukraina, Vadym Skibitskyi, sekitar 30 ribu tentara Rusia yang mundur dari tepi barat sungai Dnieper awal bulan ini bercokol di wilayah Zaporizhia dan Kherson selama pekan ke-39 perang.

“(Rusia) sedang menunggu serangan pembebasan kami, itulah sebabnya mereka telah membuat garis pertahanan di Kherson, satu lagi di perbatasan administratif (Kherson dan) Krimea, dan satu lagi di wilayah Krimea utara,” kata Skibitskiy, dikutip dari Kyiv Post.

“Musuh sedang dalam posisi bertahan ke arah Zaporizhzhia. Di arah Kryvyi Rih dan Kherson, musuh sedang menciptakan sistem pertahanan eselon, meningkatkan peralatan benteng dan dukungan logistik unit lanjutan, dan tidak menghentikan tembakan artileri ke posisi pasukan dan pemukiman kita di tepi kanan Sungai Dnipro,” tambah dia.

1. Rusia disebut akan fokus mempertahankan Donetsk dan Luhansk

Rusia Makin Waspada di Ukraina Usai Gagal Mempertahankan KhersonAnggota tentara Rusia mengendarai kendaraan bersenjata amfibi multiguna MT-LB melewati tank saat latihan militer di Kuzminsky di selatan Rostov, Rusia, Rabu (26/1/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Sergey Pivovarov/File Photo.

Ketika mengumumkan penarikan dari kota Kherson pada 9 November, Panglima Pasukan Rusia di Ukraina, Alexander Surovikin, mengatakan bakal membebaskan tenaga untuk memperkuat front lain.

Rusia telah memprioritaskan pendudukan wilayah Luhansk dan Donetsk di timur, dan artileri Rusia tanpa hasil telah menggempur pertahanan Ukraina di sana sepanjang minggu.

Staf umum Ukraina mengatakan, itu terus menjadi rencana Rusia namun diwarnai penolakan.

“Komando pasukan pendudukan Rusia berencana untuk mengerahkan kembali unit-unit terpisah, yang ditarik selama mundur dari tepi kanan Sungai Dnipro di wilayah Kherson, untuk melanjutkan permusuhan di wilayah Donetsk dan Luhansk. Orang-orang yang dimobilisasi, yang sebagian besar membentuk formasi ini, sangat marah dengan prospek implementasi rencana tersebut,” kata Skibitskyi.

Baca Juga: Utusan Rusia dan Ukraina Diam-diam Bertemu di UEA, Bahas Apa? 

2. Ukraina punya keunggulan dalam mobilisasi militer yang cepat

Rusia Makin Waspada di Ukraina Usai Gagal Mempertahankan KhersonTentara Ukraina mendengarkan instruksi sambil berlatih menggunakan senjata M141 Bunker Defeat Munition disediakan oleh Amerika Serikat di lapangan latihan di wilayah Lviv, Ukraina, dalam foto yang dirilis pada Jumat (4/2/2022). ANTARA FOTO/Ukrainian Defence Ministry/Handout via REUTERS.

Ukraina secara terang-terangan telah mengungkapkan keinginannya untuk merebut kembali Krimea, yang dianeksasi Rusia pada 2014. Untuk mencapai tujuan itu, Ukraina harus mengalahkan pasukan Rusia yang tersisa di Kherson atau Zaporizhia, dan Rusia tampaknya mengantisipasi serangan di sana.

Skibitskiy mengatakan, waktu serangan balasan di Krimea akan bergantung pada senjata dan amunisi yang bakal diterima Ukraina dari sekutu. Tetapi, saat bantuan telah tiba, dia yakin pasukan Ukraina dapat mengalahkan militer Rusia.

“Satu bidang di mana kami memiliki beberapa keunggulan dibandingkan Rusia adalah pergerakan yang sangat cepat atau pengelompokan kembali pasukan,” katanya.

“Misalnya, selama persiapan operasi (serangan balasan) di wilayah Kherson, pasukan Rusia membutuhkan waktu sebulan untuk mengerahkan kembali kelompok taktis batalion dari Kharkiv dan Donetsk ke Kherson dan Zaporizhia,” sambung Skibitskiy.

3. Prediksi seputar apa yang akan dilakukan oleh pasukan Ukraina

Rusia Makin Waspada di Ukraina Usai Gagal Mempertahankan KhersonIlustrasi Kremlin, Rusia (unsplash.com/Eluoec)

Sementara itu, ahli strategi di University of St Andrews Philips O’Brien mengatakan, tujuan pasukan Ukraina saat ini adalah menjauhkan Rusia dari zona yang mendukung kekuatan militernya.

“Jika Ukraina terus berperang metodis, perang logistik yang mereka miliki sejauh ini, maka langkah mereka selanjutnya mungkin akan mencoba dan memperluas jangkauan senjata mereka untuk sepenuhnya memisahkan pasukan Rusia ke zona yang sama sekali tidak didukung,” kata dia, dikutip dari Al Jazeera.

Artinya, Ukraina akan menerobos Zaporizhia ke Laut Azov, memotong pasukan Rusia di Kherson dan Krimea dari yang ada di Donetsk dan Luhansk, katanya.

Terlepas dari mobilisasi 300 ribu wajib militer pada September dan Oktober, Rusia tampaknya tetap kekurangan pasukan.

Pejabat Ukraina mengatakan, Kremlin sedang mempersiapkan undang-undang untuk menerjunkan pria di wilayah pendudukan dan para tahanan Rusia. Dikabarkan juga bahwa Wagner, yang dikreditkan dengan beberapa keberhasilan daerah Bakhmut selama beberapa bulan terakhir, mendaftarkan tentara bayaran di antara para pekerja pabrik di Belgorod.

Di samping itu, mobilisasi rahasia juga berlanjut di Krimea.

Baca Juga: Parlemen Eropa Tetapkan Rusia Sebagai Negara Pendukung Terorisme

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya