Sambut Hari Kemerdekaan, Ukraina: Setiap Serangan Rusia Akan Dibalas

Rusia disebut bakal mengganas akhir pekan ini

Jakarta, IDN Times – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, berjanji akan membalas setiap serangan dan rudal yang dilancarkan oleh Rusia. Pernyataan itu disampaikan menjelang perayaan Hari Kemerdekaan Ukraina yang dirayakan setiap 24 Agustus.

Menjelang hari besar, Zelenskyy menduga Moskow akan melancarkan serangan yang lebih brutal dan bar-bar.

“Mereka akan menerima tanggapan, tanggapan yang kuat. Saya ingin mengatakan bahwa setiap hari respons ini akan tumbuh, itu akan menjadi lebih kuat dan lebih kuat,” kata Zelenskyy, dikutip dari Al Jazeera.

“Besok (Rabu) adalah hari penting bagi kita semua. Sayangnya, juga penting bagi musuh kita. Kita harus sadar bahwa provokasi Rusia yang menjijikkan dan serangan brutal mungkin terjadi besok,” tambah Zelenskyy, dalam pidatonya pada Selasa (23/8/2022).

1. Ukraina dan sekutu Barat khawatir dengan ancaman serangan Rusia

Sambut Hari Kemerdekaan, Ukraina: Setiap Serangan Rusia Akan DibalasAnggota tentara Rusia menembakkan peluncur granat berpeluncur roket (RPG) saat latihan militer di Kuzminsky di selatan Rostov, Rusia, Jumat (21/1/2022). Foto diambil tanggal 21 Januari 2022. ANTARA FOTO/REUTERS/Sergey Pivovarov/WSJ.

Ada kegelisahan yang berkembang di antara sekutu Ukraina, bahwa Rusia akan menyerang pemerintah dan sipil selama hari libur nasioal. Kedutaan Amerika Serikat di Kiev juga telah mengeluarkan peringatan keamanan pada Selasa.

"Departemen Luar Negeri memiliki informasi bahwa Rusia sedang meningkatkan upaya untuk melancarkan serangan terhadap infrastruktur sipil dan fasilitas pemerintah Ukraina dalam beberapa hari mendatang," kata Kedutaan Besar AS.

Kedutaan juga menyerukan agar warga AS meninggalkan Ukraina secepatnya, dengan cara apapun sebisa mereka asalkan mampu.

“Kedutaan Besar AS mendesak warga AS untuk meninggalkan Ukraina sekarang, menggunakan opsi transportasi darat yang tersedia secara pribadi jika aman untuk melakukannya,” kata Kedutaan juga.

Baca Juga: Cegah Krisis Gas saat Musim Dingin Eropa, Bulgaria Berpaling ke Rusia

2. Kota-kota di Ukraina dalam kondisi siaga

Sambut Hari Kemerdekaan, Ukraina: Setiap Serangan Rusia Akan DibalasSeorang veteran batalion Tentara Nasional Ukraina melakukan latihan militer untuk warga sipil di tengah ancaman serangan Rusia di Kyiv, Rusia, Minggu (30/1/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Gleb Garanich/WSJ.

Teresa Bo dari Al Jazeera, melaporkan dari Kiev, mengatakan bahwa kota-kota Ukraina dalam siaga tinggi menjelang hari kemerdekaan.

“Semua kota besar di Ukraina, termasuk Kiev, dalam siaga tinggi, terutama setelah Presiden Zelenskyy memperingatkan bahwa Rusia mungkin mencoba melakukan serangan ganas, setelah peringatan oleh badan intelijen Amerika Serikat bahwa Rusia mungkin merencanakan serangan terhadap gedung dan infrastruktur pemerintah,” kata Bo.

“Jadi, tentu saja, orang-orang di sini waspada. Tetapi Presiden Zelenskyy juga mengatakan hari ini bahwa jika Rusia melakukan serangan, Ukraina akan siap untuk merespons,” tambahnya.

Berbagai tuduhan di atas tidak lepas dari kematian Darya Dugina, putri analis politik sayap kanan Rusia terkemuka. Meski Kiev membantah telah menanamkan bom jarak jauh di mobilnya, tapi Kremlin bersikeras bahwa intelijen Ukraina mendalangi serangan itu.

3. Laporan PBB: Lebih dari 5.587 warga sipil tewas akibat perang

Sambut Hari Kemerdekaan, Ukraina: Setiap Serangan Rusia Akan DibalasLambang PBB di Markas Besar PBB, New York. (Instagram.com/unitednations)

Kekhawatiran diperparah karena wilayah sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) terbesar di Eropa, di Zaporizhzhia, masih menjadi arena pertempuran. Para petinggi dunia mulai khawatir dengan bencana nuklir.  

Data PBB hingga Senin (22/8/2022) menunjukkan bahwa lebih dari 5.587 warga sipil tewas dan 7.890 terluka selama periode 24 Februari-21 Agustus. Kebanyakan dari mereka tewas karena serangan artileri, roket dan rudal.

UNICEF melaporkan, sedikitnya 972 anak tewas atau terluka selama enam bulan perang.

“Penggunaan senjata peledak telah menyebabkan sebagian besar korban anak-anak. Senjata-senjata ini tidak membeda-bedakan antara warga sipil dan kombatan, terutama bila digunakan di daerah berpenduduk,” kata UNICEF.

Baca Juga: Tolak Permintaan Ukraina, AS Tak Akan Blokir Visa Warga Rusia

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya