Taiwan Rilis Buku Panduan untuk Identifikasi Militer China
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Militer Taiwan merilis buku pegangan pertahanan sipil yang diperbarui pada Selasa (13/6/2023), yang menjelaskan tentang cara membedakan antara tentara China dan Taiwan berdasarkan seragam, kamuflase, dan lencana.
Taiwan pertama kali meluncurkan buku pegangan itu pada 2022 di tengah meningkatnya ketegangan dengan Beijing dan setelah invasi Rusia ke Ukraina. Awalnya, buku itu memuat tentang cara menemukan tempat perlindungan bom, persediaan air dan makanan melalui aplikasi telepon pintar, serta tip untuk menyiapkan kotak P3K darurat.
Kementerian Pertahanan Taiwan memberikan masukan, buku itu perlu mencerminkan skenario perang dengan lebih baik, mengingat konflik di Ukraina disebut oleh Rusia sebagai “operasi khusus”
1. Sekilas cukup sulit bedakan militer Taiwan dan China
Perubahan buku panduan mencakup ilustrasi personel layanan Taiwan dan tentara musuh yang mengenakan seragam militer China.
Tentara Taiwan ditampilkan tersenyum, sedangkan tentara China memiliki mulut yang tertunduk dan ekspresi yang parah.
“Sebenarnya cukup sulit untuk membedakan mereka,” kata direktur All-Out Defense Mobilization Agency, Shen Wei-chih, dilansir Reuters.
Buklet tersebut mengasumsikan tentara China akan mengenakan seragam Tentara Pembebasan Rakyat. Para ahli mengatakan, pasukan khusus mungkin memakai perlengkapan yang berbeda saat mereka mencoba menyusup ke Taiwan selama invasi.
Baca Juga: Militer Taiwan Gelar Latihan Penyanderaan di Atas Kapal di Pesisir
2. Buku panduan jadi semakin penting untuk antisipasi dampak invasi Rusia
Personel darurat Taiwan, termasuk polisi, juga ditampilkan dalam buku pegangan baru yang akan tersedia untuk diunduh. Agensi sedang mengerjakan terjemahan bahasa Inggris, kata Shen.
Rencana pembuatan buku sudah ada sebelum Rusia menyerang Ukraina. Invasi Rusia memicu perdebatan tentang implikasinya bagi Taiwan dan cara-cara untuk meningkatkan kesiapsiagaan, seperti reformasi pelatihan cadangan dan memperluas dinas militer.
China menganggap Taiwan sebagai provinsi pemberontak yang harus dipersatukan kembali, jika perlu dengan kekerasan. Beijing telah meningkatkan tekanan militer dan politik selama tiga tahun terakhir untuk mendorong klaim kedaulatan tersebut.
3. Poster lokasi bunker mulai bersebaran di Taiwan
Taiwan juga telah memeriksa tempat perlindungan bom untuk memastikan kesesuaiannya dan memperbarui rambu-rambu agar lebih mudah ditemukan, penanda terbaru termasuk lampu berkedip, kata para pejabat pada konferensi pers yang sama.
Pantauan IDN Times di Kota Taipei, poster yang menunjukkan tempat perlindungan dari serangan udara mulai disebar dalam tiga bulan terakhir. Poster tersebut ditempelkan di banyak tempat, termasuk di sekolah, universitas, dan tempat tinggal warga.
Sayangnya, tidak semuanya layak untuk ditempati dan mudah diakses. Ada tempat berlindung yang berada di lantai dasar apartemen atau gedung tempat tinggal, sehingga butuh akses khusus untuk memasukinya. Karena banyak tempat perlindungan yang kurang terawat, akhirnya tidak sedikit bunker yang menjadi gudang.
Baca Juga: Hadapi Ancaman China, Taiwan Aktifkan Sistem Pertahanan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.