Ukraina Minta Xi Jinping Bantu Pulangkan Anak-anak yang Diculik Rusia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Volodymyr Zelenskyy, pada Jumat (28/4/2023), meminta Presiden China Xi Jinping untuk membantu membawa kembali anak-anak Ukraina yang dibawa kabur oleh Rusia.
"Kami perlu melibatkan semua orang untuk menekan agresor Rusia dan teroris yang menculik begitu banyak anak kita," kata Zelenskyy, dikutip dari The Straits Times.
“Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), banyak yang ingin melakukan sesuatu, tapi sejauh ini hasilnya buruk. Jadi saya telah mengajukan banding kepada pemimpin China,” katanya.
1. Hasil dari telponan pertama antara Zelenskyy dengan Xi Jinping
Xi dan Zelensky berbicara melalui telepon pada Rabu (26/4/2023), panggilan pertama yang diketahui antara kedua pemimpin sejak Rusia memulai invasi.
Beijing menegaskan netralitasnya dalam konflik Ukraina, dan Xi tidak pernah mengutuk invasi Rusia.
Xi menampilkan dirinya sebagai mediator yang peduli dengan menjaga stabilitas ketika dia mengunjungi Presiden Rusia Vladimir Putin pada Maret lalu.
Saat ini, Putin berada di bawah surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional atas "deportasi tidak sah" anak-anak Ukraina. Lebih dari 16 ribu anak Ukraina telah dideportasi ke Rusia sejak invasi 24 Februari 2022, menurut Kyiv.
Dikatakan banyak dari mereka telah ditempatkan di institusi dan rumah asuh, tuduhan yang dibantah oleh Rusia, yang bersikeras menyelamatkan anak-anak Ukraina dari kengerian perang, dilansir AFP.
Baca Juga: Terancam Rusia, Bulgaria Siapkan Program Militer untuk Anak SMA
2. Sekitar 31 anak dipulangkan ke Ukraina pada awal April
Editor’s picks
Pada awal April, sekitar 31 anak Ukraina telah dipulangkan dari Rusia atas bantuan Save Ukraine. Kiev pun memperkirakan ada 19.500 anak Ukraina yang telah dibawa Rusia.
Save Ukraine telah membantu anak-anak dan kerabat mereka melintasi perbatasan. Kelompok itu membantu membawa pulang anak-anak dengan logistik, transportasi dan perencanaan yang diperlukan untuk perjalanan panjang.
Save Ukraine memberi pujian kepada ibu-ibu heroik, yang telah melakukan perjalanan untuk mengambil anak-anak mereka. Misi memulangkan 31 anak dinilai sebagai salah satu misi paling sulit yang pernah mereka lakukan.
Seorang nenek, yang ikut menjemput dan seharusnya bertemu dua cucunya, meninggal dalam perjalanan. Kedua anak tersebut sampai saat ini masih tinggal di Rusia.
3. Anak-anak menderita di Rusia
Ketua badan amal Save Ukraine, Mykola Kuleba, mengatakan bahwa tidak ada seorang pun di Rusia yang berusaha menemukan orang tua mereka di Ukraina. Kerabat anak-anak yang mencoba melakukan penjemputan hatus diinterogasi 13 jam oleh Dinas keamanan Rusia (FSB).
"Ada anak-anak yang berpindah lokasi lima kali dalam lima bulan, beberapa anak mengatakan bahwa mereka hidup dengan tikus dan kecoak," jelas Kuleba dikutip Al Jazeera.
Anak-anak Ukraina itu dibawa ke tempat yang disebut kamp musim panas dari Kharkiv dan Kherson. Tiga orang anak yang berhasil dipulangkan mengatakan, mereka dipaksa tinggal selama empat hingga enam bulan dan dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.
"Kami diperlakukan seperti binatang. Kami ditutup di gedung terpisah," kata Vitaly, anak asal Kherson.
Baca Juga: Spanyol Geram Dituduh Rusia Tentaranya Ikut Berperang di Ukraina
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.