Ukraina Temukan Kuburan Massal di Lymann, Jadi Bukti Kejahatan Rusia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Otoritas Ukraina kembali menemukan kuburan massal di kota timur Lyman, wilayah yang baru saja berhasil direbut dari pasukan Rusia. Belum jelas berapa banyak mayat yang ada di kuburan tersebut.
Gubernur Dontesk timur, Pavlo Kyrylenko, mengatakan bahwa kuburan itu mungkin terdiri dari warga sipil dan tentara.
“Jumlah pastinya belum bisa dipastikan,” kata Kyrylenko dikutip dari Al Jazeera.
1. Diduga ada sekitar 180 mayat
Dalam laporan terpisah, kantor berita Ukrinform mengutip seorang pejabat senior polisi mengatakan bahwa kuburan itu berisi 180 mayat.
The Kyiv Post juga mencuit, kuburan massal di Lymann diduga menjadi tempat bersemayam 180 orang, termasuk anak-anak yang masih sangat kecil.
Sebagai informasi, pasukan Ukraina berhasil merebut kembali Lyman, di wilayah Donetsk, dari kendali Rusia akhir pekan lalu.
Otoritas Ukraina menuduh pasukan Rusia melakukan kekejaman di wilayah pendudukan, tuduhan yang dibantah Moskow.
Baca Juga: Dipakai Rusia, Drone Bunuh Diri Iran Jadi Ancaman bagi Pasukan Ukraina
2. PBB dan ICC telah melakukan penyelidikan soal temuan kuburan massal
Editor’s picks
Bulan lalu, mayat 436 orang digali dari situs pemakaman di kota timur laut Izyum setelah dibebaskan. Sebagian besar tampaknya meninggal karena kekerasan, kata pejabat setempat.
Penemuan di Izyum mendorong Uni Eropa untuk menyerukan pengadilan kejahatan perang di Ukraina. Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah mengirim tim ahli terbesarnya untuk menyelidiki dugaan kejahatan perang sejak dimulainya invasi Rusia pada 24 Februari.
Penyelidik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyimpulkan bahwa kejahatan perang telah dilakukan dalam konflik Ukraina, termasuk pemboman Rusia terhadap wilayah sipil, eksekusi, penyiksaan dan kekerasan seksual.
Inggris dan Belanda juga telah mengirim penyelidik kejahatan perang ke Ukraina, untuk membantu tim lokal dan ICC menyelidiki kemungkinan kekejaman massal, termasuk di kota Bucha, di mana warga sipil ditemukan terbunuh pada bulan April.
3. Ukraina berhasil mencapai kemajuan dengan merebut kembali wilayahnya
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan pada Jumat bahwa pasukan Ukraina telah merebut kembali hampir 2.500 kilometer persegi wilayah dari Rusia, dalam serangan balasan yang dimulai akhir bulan lalu.
“Secara total, 2.434 kilometer persegi tanah kami dan 96 permukiman telah dibebaskan sejak awal operasi ofensif ini,” kata Zelenskyy dalam pidato hariannya yang dibagikan di media sosial.
Pasukan Rusia pada Jumat melaporkan, telah merebut wilayah di Donetsk di Ukraina timur, klaim pertama mereka atas keuntungan medan perang sejak Kiev meraih momentum dengan serangan balasan kilatnya yang telah sangat mengguncang upaya perang Rusia.
Menanggapi keberhasilan Ukraina, Pemimpin Kherson yang ditunjuk Rusia, Kirill Stremousov, menyalahkan pimpinan militer Moskow karena dianggap gagal memahami lanskap peperangan.
Kirill secara terbuka mengritik Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu. Sebabnya adalah membiarkan kemunduran ini terjadi. Bahkan, Kirill menyebut sebaiknya Shoigu menembak dirinya sendiri atas kegagalannya.
Baca Juga: Ukraina Bangkit, Pemimpin Kherson: Menhan Rusia Silakan Bunuh Diri!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.