Sekjen NATO Peringatkan Barat Jangan Remehkan Kekuatan Militer Rusia

Stoltenberg menyerukan kesiapan di sayap timur NATO

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Jens Stoltenberg, memperingatkan sekutu Barat agar tidak meremehkan kekuatan militer Rusia. Pernyataan ini disampaikan menyusul pemberontakan tentara bayaran Wagner Group pada pekan lalu.

Pemberontakan Wagner berlangsung kurang dari 24 jam. Meski begitu, peristiwa tersebut telah menjadi putaran terbaru dalam serangkaian peristiwa yang membawa ancaman paling parah bagi cengkeraman kekuasaan Putin dalam perang di Ukraina.

Pada pertemuan delapan pemimpin NATO di Den Haag, para pemimpin sepakat bahwa sekutu harus terus memperkuat pasukannya di sepanjang sayap timur aliansi pertahanan tersebut, untuk mencegah Presiden Rusia, Vladimir Putin, memperluas perangnya.

"Jadi, tidak ada kesalahpahaman dan tidak ada ruang untuk kesalahpahaman di Moskow atau Minsk tentang kemampuan kami untuk mempertahankan sekutu kami dari potensi ancaman apa pun," ujar Stoltenberg pada Selasa (27/6/2023).

Baca Juga: Ukraina Mau Masuk NATO, Biden: Gak Otomatis! 

1. Stoltenberg tegaskan NATO telah siap hadapi ancaman kepindahan Wagner ke Belarus

Sekjen NATO Peringatkan Barat Jangan Remehkan Kekuatan Militer RusiaMarkas besar NATO di Brussel, Belgia. (twitter.com/FinlandatNATO)

Stoltenberg kemudian mengungkap pihaknya telah siap untuk mempertahankan diri terhadap setiap ancaman dari Moskow atau Minsk, menyusul kepindahan tentara Wagner Group ke Belarus. Dia mengatakan pihaknya telah menempatkan lebih banyak pasukan di sayap timur wilayahnya.

Bos tentara Wagner, Yevgeny Prigozhin, tiba di Belarus pada Selasa, setelah kesepakatan yang dinegosiasikan oleh Presiden Alexander Lukashenko mengakhiri pemberontakan pada Sabtu lalu.

"Masih terlalu dini untuk membuat penilaian akhir tentang konsekuensi dari fakta bahwa Prigozhin telah pindah ke Belarusia dan kemungkinan besar juga beberapa pasukannya juga akan ditempatkan di Belarusia," ujar Stoltenberg.

"Yang benar-benar jelas adalah bahwa kami telah mengirimkan pesan yang jelas ke Moskow dan Minsk bahwa NATO ada untuk melindungi setiap sekutu dan setiap jengkal wilayah NATO," tambahnya, dikutip The Guardian.

Baca Juga: Sekjen NATO Bakal Temui Presiden Turki Bahas Keanggotaan Swedia

2. Anggota NATO yang berbatasan dengan Belarus suarakan kekhawatiran

Belarus berbatasan langsung dengan beberapa anggota NATO, yakni Latvia, Lithuania, dan Polandia. Negara-negara itu menyuarakan kekhawatirannya terkait kepindahan tentara Wagner, yang kemungkinan akan mendirikan markas baru di negara sekutu Rusia tersebut. Mereka menyerukan aliansi pertahanan Barat itu untuk memperkuat perbatasan timurnya.

Pada pertemuan di Den Haag, Presiden Lithuania, Gitanas Nauseda, memperingatkan bahwa negara-negara tetangga akan menghadapi bahaya ketidakstabilan yang lebih besar apabila tentara Wagner menyebarkan pasukannya di Belarus. 

"Langkah ini (kepindahan Wagner) perlu dinilai dari sudut pandang keamanan yang berbeda. (hal ini) Mengingat KTT NATO dan semua diskusi yang kita lakukan tentang pertahanan, pencegahan, dan keputusan yang diperlukan untuk memperkuat keamanan sayap timur," ujar Menteri Luar Negeri Latvia, Edgars Rinkevics, dilansir Reuters.

Kekhawatiran serupa turut disampaikan Presiden Polandia, Andrzej Duda. Dia menyerukan sekutu untuk segera membuat keputusan yang solid. 

Stoltenberg mengatakan NATO akan memutuskan untuk meningkatkan kekuatan dan kesiapannya dalam menghadapi Rusia dan Belarus pada pertemuan puncak para pemimpin aliansi itu di ibu kota Vilnius pada 11-12 Juli mendatang. 

Baca Juga: Serbia Minta NATO Lindungi Rakyatnya di Kosovo

3. Jerman siap tempatkan 4 ribu tentara di Lithuania

Sekjen NATO Peringatkan Barat Jangan Remehkan Kekuatan Militer Rusiailustrasi bendera Jerman (pixabay.com/analogicus)

Pada Senin (26/6/2023), Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, mengatakan pihaknya siap menempatkan sekitar 4 ribu brigade tentara di Lithuania secara permanen untuk memperkuat pertahanan timur NATO.

Pistorius menuturkan, keputusan itu sejalan dengan tanggung jawab sebagai negara anggota NATO, yang selalu dapat mengandalkan mitranya dalam keadaan darurat, serta berdiri dan berjuang bersama demi kebebasan dan keamanan. 

"Kami sebagai Republik Federal Jerman secara eksplisit mengakui tanggung jawab dan kewajiban kami sebagai negara anggota NATO, sebagai ekonomi terbesar di Eropa, untuk membela perlindungan sayap timur," ungkap Pistorius, dikutip Associated Press.

Stoltenberg menyambut baik keputusan tersebut. Dia memuji Berlin atas kepemimpinan dan dedikasinya untuk mendukung strategi pertahanan kolektif aliansi pertahanan Barat tersebut.

Angga Kurnia Saputra Photo Verified Writer Angga Kurnia Saputra

Self-proclaimed foreign policy enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya