Warga Kosovo Serbia Cabut Blokade Perbatasan, Tensi Menurun?

Barikade disingkirkan mulai Kamis pagi

Jakarta, IDN Times - Warga Kosovo Serbia setuju untuk mencabut barikade yang telah dipasang selama 19 hari terakhir, dan mengakhiri blokade di perbatasan kedua negara tersebut mulai Kamis (29/12/2022). 

Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan, kesepakatan dicapai setelah upaya negosiasi yang dilakukan dengan para warga, dan diharapkan dapat menurunkan ketegangan antara kedua negara. 

"Ini bukanlah proses yang sederhana, dan tidak dapat dilakukan dalam dua jam, seperti yang dibayangkan beberapa orang. Tapi dalam 24 hingga 48 jam barikade akan disingkirkan," kata Vucic, dikutip dari Aljazeera

1. Uni Eropa dan AS bantu mediasi kedua negara untuk cari solusi

Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS), pada Rabu (28/12/2022), menyambut baik hal tersebut dan menjamin bahwa tidak ada satu pun warga Serbia yang akan diproses hukum karena berpartisipasi dalam blokade tersebut. 

Keduanya juga menyuarakan kekhawatiran atas situasi di Kosovo-Serbia dan membantu proses mediasi kedua negara tersebut dalam mencari solusi politik, serta mendesak penurunan eskalasi. 

"Kami meminta semua orang untuk menahan diri secara maksimal, mengambil tindakan segera untuk meredakan situasi tanpa syarat, dan menahan diri dari provokasi, ancaman, atau intimidasi," bunyi pernyataan tersebut, dikutip dari Associated Press

Baca Juga: Terus Memanas, Kosovo Kini Tutup Akses Perbatasan Serbia

2. Polisi yang ditangkap jadi tahanan rumah

Warga Kosovo Serbia Cabut Blokade Perbatasan, Tensi Menurun?ilustrasi polisi (unsplash.com/King's Church International)

Juru bicara Pengadilan Pristina mengatakan, mantan polisi Kosovo Serbia, Dejan Pantic, yang menangkapannya memicu ketegangan antara dua negara telah dibebaskan dari tahanan dan kini menjadi tahanan rumah. 

Pantic ditangkap pada 10 Desember lalu. Setelah itu, baku tembak antara dua aparat terjadi, disusul penghalang jalan untuk menuntut pembebasannya. 

Keputusan pengadilan dikritik oleh Perdana Menteri Kosovo, Albin Kurti, dan Menteri Kehakiman, Albulena Haxhiu, yang mempertanyakan pembebasan tersebut. 

"Saya tidak tahu bagaimana memahaminya dan bagaimana mungkin seseorang yang dituduh melakukan kejahatan serius terkait terorisme menjadi tahanan rumah," kata Haxhiu, dikutip dari Reuters. 

3. Rusia bantah klaim pengaruhi destabilisasi di Kosovo

Warga Kosovo Serbia Cabut Blokade Perbatasan, Tensi Menurun?ilustrasi bendera Rusia (unsplash.com/Egor filin)

Selama lebih dari 20 tahun, Kosovo dan Serbia telah menjadi sumber ketegangan antara Barat, yang mendukung kemerdekaan Pristina, dengan Rusia yang enggan mengakui hal tersebut. 

Moskow baru-baru ini juga membantah klaim menteri dalam negeri Kosovo yang menudingnya mengintervensi Belgrade dalam menangani konflik etnis kedua negara, untuk menciptakan destabiliasi di negara yang didukung Barat tersebut. 

Baca Juga: Kosovo Sebut Serbia Berusaha Merusak Stabilitas Negaranya

Angga Kurnia Saputra Photo Verified Writer Angga Kurnia Saputra

Self-proclaimed foreign policy enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya