Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pernikahan (unsplash.com/Drew Coffman)

Jakarta, IDN Times - Media lokal melaporkan bahwa angka pernikahan di China sepanjang 2022 turun ke level terendah dalam sejarahnya. Ini melanjutkan penurunan yang terus terjadi selama dekade terakhir.

Menurut data di situs Kementerian Urusan Sipil, hanya 6,83 juta pasangan yang mendaftarkan pernikahan mereka tahun lalu. Jumlah ini turun sekitar 800 ribu dari tahun sebelumnya, dilansir dari Reuters.

Berkurangnya jumlah pasangan yang menikah juga disebabkan oleh pembatasan ketat COVID-19 tahun lalu. Itu membuat puluhan juta orang terpaksa mengurung diri di rumah mereka selama berminggu-minggu.

1. Angka kelahiran di China juga turun di titik terendah

Pada Januari, Biro Statistik Nasional China melaporkan populasi turun sebanyak 850 ribu orang pada tahun 2022. Penurunan tersebut adalah yang pertama kalinya dalam enam dekade terakhir.

Tingkat kelahiran China tahun lalu hanya 6,77 kelahiran per 1.000 orang. Angka itu turun dari tingkat 7,52 kelahiran pada tahun 2021.

Fenomena tersebut diperkirakan akan menandai dimulainya periode panjang penurunan jumlah penduduk China dengan implikasi mendalam bagi ekonominya dan dunia.

Ahli demografi bahkan memperingatkan bahwa China akan menjadi tua sebelum kaya. Ini dikarenakan berkurangnya tenaga kerja dan meningkatnya utang pemerintah untuk membiayai kesehatan dan kesejahteraan para lansia.

2. China bulan lalu meluncurkan proyek yang mendorong generasi muda untuk menikah dan melahirkan

Editorial Team

Tonton lebih seru di