50 Negara Desak China Terapkan Rekomendasi PBB soal Etnis Uighur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Setidaknya ada 50 negara yang mendesak China untuk menerapkan semua rekomendasi dalam laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait kemungkinan "kejahatan terhadap kemanusiaan" terhadap etnis Uyghur.
Dalam pertemuan tersebut pada Senin (31/10/2022), China didesak untuk mengambil langkah cepat dalam mengembalikan hak-hak yang seharusnya didapatkan dari etnis Uighur.
China sendiri kerap menolak semua tuduhan yang dilayangkan terkait etnis Uighur. China hingga saat ini masih dituduh masih melanjutkan penahanan etnis Uighur yang disebut Amerika Serikat sebagai bagian dari "genosida".
Baca Juga: Indonesia Tolak Debat PBB soal Uighur Xinjiang, Kenapa?
1. China dianggap gagal menyangkal berbagai tuduhan pelanggaran HAM terhadap etnis Uighur
Duta Besar Kanada untuk PBB, Bob Rae, membaca pernyataan terkait keprihatinan besar atas situasi hak asasi manusia (HAM) di China dalam sidang komite HAM PBB. China dianggap telah gagal dalam menyangkal temuan laporan tentang pelanggaran yang sedang berlangsung terhadap Uyghur dan kelompok muslim lainnya.
China dituduh telah merekolasi lebih dari satu juta anggota kelompok minoritas ke kamp-kamp penahanan. Di sana, banyak yang mengatakan bahwa para tahanan telah disiksa, diserang secara seksual, dan dipaksa untuk meninggalkan bahasa dan agama mereka.
Kamp-kamp itu hanyalah salah satu bagian dari apa yang disebut organisasi hak asasi sebagai kampanye kejam melawan ekstremisme di Xinjiang, China. Beijing juga dituduh telah menerapkan kebijakan pengendalian kelahiran yang tak manusiawi dan melakukan pembatasan menyeluruh terhadap pergerakan tahanan.
Baca Juga: PBB Konfirmasi Adanya Penyiksaan China pada Uighur
2. China dikabarkan telah melakukan penghancuran masjid hingga pemaksaan aborsi
Editor’s picks
Para anggota komite HAM merasa khawatir bahwa China sejauh ini menolak untuk membahas temuannya. Mereka mendesak Pemerintah China untuk segera mengklarifikasi nasib dan keberadaan anggota keluarga yang hilang.
Komite HAM PBB mengklaim telah memiliki bukti-bukti pelanggaran HAM yang dilakukan oleh China. Dalam tuduhannya itu, China telah melakukan diskriminasi terhadap agama dan etnis tertentu. China juga telah melakukan pembatasan ketat terhadap praktik budaya dan agama yang sah.
Komite HAM juga menerima laporan adanya penghancuran masjid, tempat suci, dan kuburan. Selain itu, China juga dikabarkan telah melakukan penyiksaan, perlakuan buruk dan kekerasan seksual dan berbasis gender, termasuk aborsi paksa dan sterilisasi.
Sumber:
https://usun.usmission.gov/joint-statement-on-behalf-of-50-countries-in-the-un-general-assembly-third-committee-on-the-human-rights-situation-in-xinjiang-china/
3. Daftar 50 negara yang meminta pertanggungjawaban China terhadap Uighur
Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly juga mengatakan perhatiannya terhadap isu China dengan mengatakan Inggris memimpin pernyataan bersama pertama PBB tentang Xinjiang pada 2019. "Kami telah berada di garis depan dalam upaya meminta pertanggungjawaban China didukung oleh rekor 50 negara di 6 benua, menunjukkan semakin luasnya perhatian internasional," tambahnya.
Daftar 50 negara yang menandatangani pernyataan tersebut adalah:
- Albania
- Andorra
- Australia
- Austria
- Belgia
- Belize
- Bulgaria
- Kanada
- Republik Ceko
- Kroasia
- Denmark
- Estonia
- Eswatini
- Finlandia
- Prancis
- Jerman
- Guatemala
- Islandia
- Irlandia
- Israel
- Italia
- Jepang
- Latvia
- Liberia
- Liechtenstein
- Lithuania
- Luksemburg
- Kepulauan Marshall
- Monako
- Montenegro
- Nauru
- Belanda
- Selandia Baru
- Makedonia Utara
- Norwegia
- Palau
- Polandia
- Portugal
- Rumania
- San Marino
- Slovakia
- Slovenia
- Somalia
- Spanyol
- Swedia
- Swiss
- Turkiye
- Ukraina
- Inggris
- Amerika Serikat
Sejauh ini, China menganggap berbagai tuduhan yang dilayangkan kepadanya merupakan gerakan politik. China juga menyatakan berbagai tuduhan tersebut merupakan propaganda disinformasi.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.