Armenia Tuduh Azerbaijan Melancarkan Serangan Baru, 99 Tewas

Perang terbaru Armenia-Azerbaijan kian memanas

Jakarta, IDN Times - Armenia telah menuduh Azerbaijan melakukan serangan terlebih dahulu di perbatasan pada Rabu (14/9/2022). Hal ini memicu kembali ketegangan antara kedua negara setelah sejak perang 2020 saat mempersengketakan wilayah Nagorno-Karabakh.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Armenia mengatakan Azerbaijan kembali menyerang perbatasan Jermuk, Verin Shorzha. Walau begitu, belum diketahui secara pasti apakah ada korban jiwa dalam serangan tersebut.

Baca Juga: Kembali Memanas, Baku Tembak Terjadi di Perbatasan Armenia-Azerbaijan

1. Tugas Rusia sebagai mediator semakin berat

Armenia Tuduh Azerbaijan Melancarkan Serangan Baru, 99 TewasPresiden Rusia Vladimir Putin (twitter.com/KremlinRussia_E)

Rusia sendiri telah menjadi mediator dari adanya konflik antara Armenia dan Azerbaijan. Rusia telah mengumumkan pada Selasa (13/9/2022), mereka telah merundingkan gencatan senjata menyusul bentrokan yang menewaskan sedikitnya 100 tentara bagi kedua belah pihak.

Namun, tampaknya usaha Rusia tersebut tak akan berhasil dalam waktu dekat. Baik Baku dan Yerevan sama-sama menuduh satu sama lain telah melanggar gencatan senjata yang sebelumnya dirundingkan.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan pasukan Armenia telah melanggar gencatan senjata. Lembaga tersebut mengatakan "melanggar gencatan senjata ... dan menembaki posisi Azerbaijan di dekat Kelbajar dan Lachin dari mortir dan artileri," dilansir The Moscow Times

Baca Juga: Putin Turun Tangan Redakan Konflik Armenia-Azerbaijan yang Memanas

2. Konflik antara kedua negara berpotensi kembali terjadi

Sejauh ini, Armenia menjadi negara yang paling gencar dalam menyuarakan pelanggaran yang dilakukan Azerbaijan. Armenia telah meminta bantuan kepada para pejabat Uni Eropa, Amerika Serikat, Prancis, Rusia, Iran, dan Turki untuk menyatakan keprihatinan atas eskalasi dan menyerukan gencatan senjata. 

Sebenarnya, konflik pada 2020 bukan merupakan yang pertama kali perang untuk merebutkan Nagorno-Karabakh. Kedua negara itu sempat berperang pada 1990 yang kala itu diyakini menewaskan belasan ribu korban. 

Pada pertempuran 2020, baik dari kubu Armenia dan Azerbaijan telah kehilangan nyawa lebih dari 6.500 tentara. Rusia sempat berhasil menjadi mediator setelah kedua negara yang berperang sepakat untuk melakukan gencatan senjata.

Di bawah kesepakatan itu, Armenia menyerahkan sebagian besar wilayah yang telah dikuasainya selama beberapa dekade dan Moskow mengerahkan sekitar 2.000 penjaga perdamaian Rusia untuk mengawasi gencatan senjata. Namun, belakangan ini terdapat kekhawatiran bahwa perang akan berkecamuk lagi akibat kedua negara yang saling klaim terkait siapa yang menyerang terlebih dahulu.

Baca Juga: Eskalasi Militer Terkini Azerbaijan-Armenia: 3 Tewas dalam Baku Tembak

3. Ada 99 tentara dari pasukan Armenia dan Azerbaijan yang dikabarkan tewas

Armenia Tuduh Azerbaijan Melancarkan Serangan Baru, 99 Tewasilustrasi tentara (pixabay.com/12019)

Pertempuran di perbatasan antara Armenia dan Azerbaijan yang terbaru telah menewaskan sekitar 100 tentara. Armenia mengatakan sedikitnya 49 tentaranya tewas; Azerbaijan mengatakan kehilangan 50.

Pertempuran meletus setelah pasukan Azerbaijan melepaskan rentetan artileri dan serangan pesawat tak berawak di wilayah Armenia, menurut Kementerian Pertahanan Armenia. Penembakan sempat mereda pada siang hari tetapi pasukan Azerbaijan berusaha maju ke wilayah Armenia.

Kementerian Luar Negeri Azerbaijan mengatakan pihaknya melakukan hal tersebut untuk menanggapi "provokasi skala besar" oleh Armenia Senin (12/9/2022) malam dan Selasa pagi (13/09/2022) waktu setempat.

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya