Australia Ogah Pakai Lagi Kamera Keamanan Asal China, Mengapa?

Kamera asal China dituduh melakukan pengintaian

Jakarta, IDN Times - Tugu peringatan perang nasional Australia dipastikan tidak akan lagi dipasangi kamera buatan China. Pemerintah Australia mencopot beberapa kamera keamanan buatan China dari tugu itu karena khawatir kamera tersebut dapat digunakan untuk memata-matai, ungkap pejabat setempat pada Rabu (8/2/2023).

Sebelas kamera pengintai yang diproduksi oleh Hikvision (002415.SZ), sebagian dimiliki oleh investor negara China, akan dipindahkan dari Australian War Memorial di Canberra pada pertengahan 2023 mendatang. Australian War Memorial mengatakan bahwa mereka senada dengan arahan Pemerintah Australia terkait kamera asal China itu. 

Baca Juga: Xi Jinping ke Albanesse: Saya Menantikan Hubungan Baik China-Australia

1. Senator Australia memuji kebijakan penghapusan alat keamanan asal China

Australia Ogah Pakai Lagi Kamera Keamanan Asal China, Mengapa?kamera CCTV (pixabay.com/StockSnap)

Senator Australia, James Paterson, mengatakan dia sedang melakukan audit penuh terhadap semua departemen dan lembaga pemerintah untuk kemungkinan potensi pengawasan perangkat buatan China.

"The War Memorial harus dipuji dalam arti bahwa mereka mengakui bahwa mereka memiliki perangkat ini dan (perangkat itu( memang seharusnya dihapus," kata Paterson pada Rabu, dilansir Reuters

Peterson juga mengapresiasi langkah Pemerintah Australia yang mau mengakui bahwa mereka menggunakan perangkat keamanan buatan China.

"Dalam tanggapan mereka kepada saya, mereka mengatakan perangkat yang mereka miliki di lokasi mereka di Canberra akan dihapus dan itu adalah pengakuan yang tepat atas risiko keamanan nasional yang mereka timbulkan," tambahnya.

Baca Juga: Biden Dikritik karena Tunda Tembak Balon Diduga Mata-Mata China

2. Australia baru akan melepas semua kamera keamanan dari Hikvision pada 2024 mendatang

Australia Ogah Pakai Lagi Kamera Keamanan Asal China, Mengapa?bendera negara Australia(freepik.com/www.slon.pics)

Ketua Australian War Memorial, Kim Beazley, mengatakan lembaganya sangat berhati-hati terkait kebijakan pelepasan kamera asal China. Lima dari 11 kamera keamanan Hikvision akan dilepas pada akhir bulan, sementara sisanya akan dilucuti dari institusi tahun depan.

Beazley mengatakan sejauh ini tidak ada pengalaman atau kasus yang tidak diinginkan saat menggunakan kamera tersebut. "Itu bukan karena kita telah mengetahui sesuatu yang tidak diinginkan, tetapi itu adalah kehati-hatian yang tinggi," katanya, dilansir ABC News

Pada 2022 lalu, Pemerintah Inggris membatasi penggunaan kamera Hikvision di pemerintahan. Bahkan, baru-baru ini anggota parlemen Inggris menyerukan agar waganya tidak menggunakan TikTok akibat isu keamanan.

Baca Juga: 50 Negara Desak China Terapkan Rekomendasi PBB soal Etnis Uighur

3. Kamera buatan Hikvision dan Dahua dituduh melakukan pengintaian secara ilegal

Hikvision dan Dahua dituduh telah menggunakan kameranya untuk memantau, mengontrol, dan menindas etnis minoritas di Tiongkok. Kamera mereka mengawasi lebih dari 1 juta orang yang ditahan di kamp konsentrasi dan setiap sudut provinsi Xinjiang.

Seperti yang diketahui, kamera buatan dua perusahaan tersebut memiliki fitur teknologi tinggi seperti pengenalan wajah, analisis perilaku, dan "peringatan Uighur" untuk menandai etnis minoritas provinsi tersebut kepada pihak berwenang.

Perusahaan ini ditakini tidak hanya memata-matai etnis minoritas di China, melainkan juga negara-negara lainnya, termasuk Inggris. Belum ada keterangan resmi dari Hikvision maupun Dahua terkait tuduhan tersebut sejauh ini.

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya