Baterai Pasir Pertama di Dunia Ditemukan Tim Peneliti Finlandia

Baterai pasir bisa jadi solusi permasalahan energi hijau

Jakarta, IDN Times - Tim peneliti asal Finlandia menemukan baterai pasir pertama di dunia. Baterai tersebut dikabarkan dapat memberikan daya selama berbulan-bulan. 

Tim dari The Polar Night Energy mengatakan penemuan ini bisa memecahkan masalah pasokan sepanjang tahun yang menjadi masalah utama energi hijau.

Menggunakan pasir bermutu rendah, perangkat diisi dengan panas yang terbuat dari listrik yang bersumber dari matahari atau angin.

1. Pasir bisa menyimpan panas hingga 500 derajat celcius

Baterai Pasir Pertama di Dunia Ditemukan Tim Peneliti FinlandiaIlustrasi listrik (IDN Times/Arief Rahmat)

Energi dari panel surya dan turbin angin menghasilkan panas pada pasir hingga 932°F (500°C). Baterai tersebut dapat menghangatkan rumah di musim dingin ketika energi lebih sulit diperoleh seperti yang dialami di negara-negara Eropa. 

Para peneliti mengklaim itu dapat memecahkan masalah pasokan energi terbarukan sepanjang tahun. Pada akhirnya baterai pasir ini dapat digunakan untuk menghasilkan listrik di rumah-rumah.

Ide untuk baterai pasir pertama kali dikembangkan di bekas pabrik pulp di kota Tampere.

"Jika kita memiliki beberapa pembangkit listrik yang hanya bekerja selama beberapa jam di musim dingin, saat cuaca sangat dingin, itu akan menjadi sangat mahal," kata Elina Seppänen, spesialis energi dan iklim untuk kota tersebut, dilansir BBC News.

Baca Juga: Perkenalkan MG Mulan, Crossover Listrik dengan Baterai Canggih

2. Baterai pasir bisa jadi solusi atas sanksi Rusia terhadap Finlandia

Baterai Pasir Pertama di Dunia Ditemukan Tim Peneliti FinlandiaPresiden Rusia Vladimir Putin (twitter.com/KremlinRussia_E)

Perusahaan gas Rusia Gazprom mengonfirmasi telah sepenuhnya menghentikan ekspor ke Finlandia pada akhir Mei 2022 lalu. Finlandia mengatakan semua pengiriman telah dihentikan, tetapi menambahkan tidak akan ada gangguan pada pelanggan.

Finlandia telah menolak untuk membayar persediaannya dalam rubel. Di sisi lain, Finlandia juga segera bergabung dengan NATO yang pastinya bisa memicu tensi diplomatik dengan Rusia. 

Kekhawatiran atas sumber listrik dan pengcahayaan, terutama saat musim dingin, politisi dan Pemerintah Finlandia berusaha untuk menemukan solusi dalam jangka pendek maupun panjang. Untungnya, di sudut pembangkit listrik kecil di Finlandia barat berdiri teknologi baru yang berpotensi meredakan beberapa kekhawatiran ini.

Sekitar 100 ton pasir pembangun, ditumpuk tinggi di dalam silo abu-abu kusam seperti yang diinisiasi The Polar Night Energy. Cara ini merupakan cara sederhana dan hemat biaya untuk menyimpan daya saat dibutuhkan.

3. Peluang bagi industri energi terbarukan untuk mengembangkan baterai pasir

Dilansir MailOnline, salah satu pendiri Polar Night Energy Markku Ylönen mengatakan, "Transisi ke energi hijau menyebabkan variasi besar dalam listrik yang tersedia, yang menyebabkan ketidaksesuaian dalam produksi dan konsumsi."

Markku mengatakan baterai panas dapat menyediakan penyerap berbiaya rendah dengan energi yang besar, dihasilkan dari panas pada suhu tinggi, dan dapat penyimpanannya bisa berguna untuk industri, penghantar listrik distrik, atau kemudian juga untuk pembangkit listrik. 

"Manfaat utamanya adalah skala yang dapat kami tawarkan untuk penyimpanan, kami dapat menyimpan energi senilai puluhan GWh dengan biaya yang wajar dan tanpa penurunan sistem yang signifikan dari waktu ke waktu," klaim Markku. 

Saat ini, sebagian besar baterai dibuat dengan lithium dengan biaya yang dapat dikategorikan mahal. Munculnya baterai pasir merupakan peluang tersendiri bagi industri terbarukan.

Baca Juga: Jenis-jenis Baterai Mobil Listrik, Banyak Variannya!

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya