Biaya Jasa Kabur dari Afghanistan Naik setelah Taliban Berkuasa

Taliban lokal juga mendapatkan keuntungan dari bisnis ini

Jakarta, IDN TIMES - Situasi di Afghanistan tak kunjung membaik, apalagi sejak Taliban berkuasa. Tak sedikit warga Afghanistan yang memilih untuk kabur ke negara-negara lainnya seperti Pakistan maupun Iran untuk mendapatkan hidup yang lebih aman dan layak. 

Untuk kabur dari Afghanistan, pastinya tak semudah yang dibayangkan. Selain dapat mengancam keselamatan mereka, biaya untuk kabur dari Afghanistan juga tak murah. Sejak Taliban menguasai Afghanistan, biaya untuk menggunakan jasa penyelundup untuk keluar dari Afghanistan diketahui melonjak tajam, dilansir Alarabiya News

1. Penyedia jasa kabur yang menaikkan harga membuat banyak orang putus asa

Biaya Jasa Kabur dari Afghanistan Naik setelah Taliban Berkuasafreepik.com/www.slon.pics

Kenaikan biaya jasa untuk kabur di Afghanistan diungkapkan oleh Shafiqa Sae yang merupakan jaksa perempuan di Afghanistan. Sejak Taliban berkuasa, Sae mengungkapkan dia harus kabur dari negaranya walau dia tak tahu seberapa mahal biaya yang harus dikeluarkannya.  Penyedia jasa kabur diduga memanfaatkan keputusasaan warga Afganistan untuk mendapatkan keuntungan lebih.

Biaya untuk kabur di beberapa negara diketahui telah melonjak sejak Taliban berkuasa. Para pengungsi yang berhasil kabur juga mendapatkan pemerasak dari oknum keamanan Pakistan dan para pemilik tempat tinggal yang mereka sewa dengan menaikkan harga dua hingga tiga kali lipat.

"Semua orang telah mengambil keuntungan atas keadaan buruk yang kami alami untuk menghasilkan uang", ungkap Sae kepada Thomson Reuters Foundation di Islamabad, Pakistan. Negara Pakistan diketahui menjadi salah satu negara terfavorit untuk kabur dari Afghanistan mengingat kedua negara tersebut saling berbatasan.

2. Biaya untuk kabur dari Afghanistan ke negara lainnya

Biaya Jasa Kabur dari Afghanistan Naik setelah Taliban BerkuasaPara pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi (twitter.com/Reporterlyaf)

Baca Juga: Pejabat Senior Taliban Pakistan Diduga Tewas di Afghanistan

Shafiqa Sae diketahui kabur dari ibu kota Kabul pada 25 Agustus setelah seorang warga negara asing (WNA) yang dermawan membayar 5000 dolar AS atau setara Rp71 juta. Sae kabur bersama ibu dan ketujuh saudaranya. 

Berdasarkan laporan Geneva-based Mixed Migration Centre, untuk dapat menuju perbatasan Pakistan via Spin Boldak saat ini, seseorang harus membayar 140-193 dolar AS atau setara Rp2-27 juta. Harga ini naik sebesar Rp1,2 juta jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dilansir The Straits Times

Jika ingin kabur ke negara Iran via Zaranj saat ini, dibutuhkan biaya sebesar 360 hingga 400 dolar AS. Jika dirupiahkan, angka tersebut mencapai Rp5,1-5,7 juta. Sebelumnya, harga untuk kabur ke Iran sebesar Rp3,5 juta.

3. Jasa kabur dari Afghanistan jadi bisnis yang menguntungkan

The Norwegian Refugee Council melaporkan pada November 2021 lalu bahwa para pengungsi Afghanistan yang menuju Iran mencapai 5000 orang setiap harinya. Walau begitu, tak semua pengungsi tersebut berhasil masuk ke Iran karena kebijakan deportasi. 

Tak heran jika penyediaan jasa kabur disebut sebagai bisnis yang menjanjikan mengingat para penyelundup berpotensi meraih pendapatan mencapai puluhan juta rupiah setiap harinya. Walau begitu, aktivitas penyelundupan pengungsi bukan merupakan aktivitas yang tak dapat dibenarkan karena berpotensi mengancam keamanan para pengungsi maupun penyelundup.

4. Total pengungsi asal Afghanistan dan keterlibatan Taliban dalam bisnis penyelundupan

Biaya Jasa Kabur dari Afghanistan Naik setelah Taliban BerkuasaIlustrasi Pengungsi (IDN Times/Mardya Shakti)

Dilansir The UN Refugee Agency, terdapat 2,6 juta pengungsi asal Afghanistan yang disebar ke berbagai negara. Kebanyakan dari mereka terdaftar di negara Pakistan dan Iran yang angkanya mencapai 2,2 juta jiwa. Ada juga potensi warga Afghanistan yang terlantar mencapai 3,4 juta orang per 31 Desember 2021.

Di sisi lain, Taliban juga mendapatkan keuntungan dari adanya bisnis penyelundupan warga Afghanistan menuju luar negeri. Untuk memastikan perjalanan dari Zaranj menuju Iran lancar, penyelundup membayar Taliban lokal sebesar 10 dolar AS atau Rp143.000 per truk. 

Baca Juga: 8 Pejuang Nasional Afghanistan Tewas Saat Baku Tembak Lawan Taliban

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya