Dendam sama Putin, Ratusan Pasukan Chechnya Bantu Ukraina Lawan Rusia

Situasi Ukraina mirip seperti Chechnya dua dekade lalu

Jakarta, IDN Times - Sudah hampir empat bulan perang Ukraina-Rusia berlangsung. Perang tersebut tak hanya melibatkan tentara Ukraina dan Rusia saja, melainkan juga pasukan Chechnya di bawah komando Ramzan Kadyrov. 

Di sisi lain, sebagian warga Chechnya ada yang membelot untuk mendukung Ukraina. Mereka adalah pasukan yang berada dalam batalyon Sheikh Mansour. Batalyon tersebut diketahui sudah terbentuk sejak 2014 lalu, tepatnya setelah Rusia menganeksasi Krimea. 

1. Batalyon Sheikh Mansour siap melawan pasukan Rusia

Dendam sama Putin, Ratusan Pasukan Chechnya Bantu Ukraina Lawan Rusiailustrasi tentara (pixabay.com/Danielhadmanphotography)

Sepanjang perang Rusia-Ukraina, pasukan Chechnya diidentikkan terus membantu Moskow. Walau begitu, sebagian pasukan Chechnya diketahui turut membantu Ukraina mempertahankan teritorinya. 

"Jika Rusia membawa saya, saya tidak akan ditukar," kata Islam, seorang pasukan Chechnya yang bertempur dengan tentara Ukraina.

Dilansir France 24, Islam juga mengatakan kemungkinan jika dia tertangkap oleh pasukan Rusia, "mereka akan menyiksa saya kemudian menunjukkan saya di televisi."

Islam, yang berusia 33 tahun itu, awalnya merupakan seorang pengungsi yang telah berada di Polandia selama hampir dua dekade. Dia bergabung dengan batalion Syeikh Mansour pada April 2022 lalu.

"Dua dari kami telah tewas dan yang lainnya terluka. Tapi yang penting kami ada di sini. Kami memiliki hal-hal untuk diajarkan kepada tentara lokal tentang perang," kata Mansur, salah satu komandan di batalyon tersebut. 

Baca Juga: Jurnalis Rusia Jual Medali Nobelnya untuk Anak-anak Ukraina

2. Pasukan Chechnya yang membantu Ukraina berjumlah raturan tentara

Anggota batalyon Syeikh Mansour, Islam, menyampaikan berapa banyak pasukan Chechnya yang berjuang bersama Ukraina. Dia mengatakan, jumlah pasukan Chechnya yang bergabung dengan Ukraina untuk melawan Rusia mencapai ratusan militan, dilansir The Moscow Times

Islam tidak mengungkapkan secara pasti berapa banyak pasukan yang ada di batalion, atau di mana saja mereka ditempatkan. Dia ingin merahasiakan identitas mereka, karena takut akan pembalasan terhadap kerabatnya di Chechnya.

Di sisi lain, Ramzan Kadyrov mengatakan bahwa sudah ada 8 ribu pasukan Chechnya yang dikerahkan untuk membela Rusia. Sayangnya, jumlah tersebut belum terverifikasi dan terdapat kabar bahwa pemerintahan Chechnya telah memaksa para penduduknya untuk ikut bertempur dengan Kremlin.

3. Perlakuan Rusia di Ukraina mirip dengan perlakukan mereka di Chechnya dua dekade lalu

Dendam sama Putin, Ratusan Pasukan Chechnya Bantu Ukraina Lawan RusiaPM Israel Naftali Bennett dan Presiden Rusia Vladimir Putin (en.kremlin.ru)

Menurut Islam, apa yang dilakukan Rusia saat ini di Ukraina, persis seperti perlakuan Rusia di wilayah Chechnya beberapa tahun silam. 

"Kami ingin menunjukkan bahwa tidak semua orang Chechnya seperti mereka (pendukung Rusia), banyak dari kami melihat Rusia sebagai agresor dan penjajah. Ini seperti mengingatkan ke masa lalu, kelanjutan dari apa yang dimulai di Kaukasus," katanya.

Ibu kota Chechnya, Grozny, yang dihancurkan oleh bom Rusia lebih dari dua dekade lalu mengalami nasib serupa dengan Mariupol.

Republik kecil mayoritas Muslim itu telah dibombardir oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada 1999. Setelah berhasil memenangkan pertarungan, Rusia diduga telah mendorong Ramzan Kadyrov sebagai pimpinan wilayah tersebut.

Kadyrov merupakan sosok yang digambarkan sebagai pimpinan yang kejam dan brutal. Akibatnya, diaspora Chechnya yang diperkirakan berjumlah 250 ribu orang telah tersebar di Eropa, Turki, dan Uni Emirat Arab.

Baca Juga: Ukraina Larang Musik dan Buku dari Rusia

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya