Israel Tuding Roket Islamic Jihad Bunuh Lebih Banyak Warga Sipil Gaza

Ada 935 roket yang diluncurkan dari Kota Gaza

Jakarta, IDN Times - Israel mengklaim lebih banyak orang tak bersalah di Gaza tewas oleh roket Islamic Jihad yang gagal menuju wilayah Israel daripada oleh serangan udara Israel selama Operasi Breaking Dawn. Hal ini disampaikan oleh komandan Unit Juru Bicara IDF Brigjen. Ran Kochav pada Senin (8/8/2022). 

Operasi Breaking Dawn berlangsung selama tiga hari terakhir di mana IDF membunuh beberapa perwira tinggi Islamic Jihad. Pada Minggu (7/8/2022) malam waktu setempat, IDF menghancurkan tiga gudang yang digunakan Islamic Jihad untuk menyimpan berbagai senjata.

Baca Juga: Gaza Diserang, Iran: Israel Bakal Bayar Mahal atas Kebiadabannya!

1. Israel klaim roket Islamic Jihad yang salah sasaran banyak membunuh warga sipil di Gaza

Terlepas dari beberapa orang yang terluka ringan akibat tertimpa puing-puing yang runtuh pada Sabtu (6/8/2022), tidak ada korban Israel yang dilaporkan. Namun, korban sipil yang meninggal dari Palestina dikabarkan meningkat.

Terdapat 35 kematian di mana 26 orang di antaranya adalah orang yang tidak bersalah. Dari 26 korban tewas itu, Israel mengkalim hanya bertanggung jawab atas tewasnya 11 warga sipil, dilansir The Jerussalem Post

Sedangkan 15 korban tewas dari kalangan warga sipilnya disebut merupakan korban dari peluncuran roket oleh Islamic Jihad yang salah sasaran. Belum ada lembaga independen yang melakukan investigasi terkait tuduhan roket Islamic Jihad yang salah sasaran. 

Baca Juga: Korban Tewas Serangan Israel di Gaza Capai 44 Orang 

2. Ada 300 roket yang berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Iron Dome

Beberapa jam sebelum gencatan senjata yang difasilitasi Mesir disepakati, IDF mengatakan bahwa Islamic Jihad Palestina telah meluncurkan 935 roket ke Israel sejak Jumat (5/8/2022). Dari seluruh roket tersebut, 160 roket dikabarkan gagal diluncurkan di Jalur Gaza.

Ada pula 300 roket dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome yang selama ini digunakan militer Israel. Sebagian besar lainnya jatuh di area terbuka, tetapi ada beberapa laporan yang menyatakan roket tersebut jatuh di dekat rumah atau bangunan industri.

Di sisi lain, Perdana Menteri Yair Lapid dan Menteri Pertahanan Benny Gantz mengungkapkan bahwa serangan terhadap para petinggi Islamic Jihad bukan tanpa sebab. Sebelumnya, Islamic Jihad secara terang-terangan mengungkapkan rencana mereka untuk melakukan serangan besar-besaran di Israel.

Baca Juga: Profil Jihad Islam Palestina, Milisi Mematikan dari Gaza

3. Presiden AS Joe Biden sambut baik gencatan senjata antara Israel dan Islamic Jihad Palestina

Israel Tuding Roket Islamic Jihad Bunuh Lebih Banyak Warga Sipil GazaPresiden Amerika Serikat Joe Biden (twitter.com/POTUS)

Kesepakatan gencatan senjata terjadi setelah Mesir melakukan negosiasi dengan kedua belah pihak. Hal ini bertujuan untuk tak memperparah korban jiwa, terutama dari kalangan warga sipil. 

Presiden AS Joe Biden menyambut baik gencatan senjata antara Israel dan Islamic Jihad Palestina yang berbasis di Gaza. Pada Mei 2021, pemerintahan Biden memainkan lebih banyak peran pendukung dalam upaya gencatan senjata yang dipimpin oleh Mesir.

Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa AS telah melakukan kontak dengan para pejabat dari Israel, Palestina, Mesir, Qatar dan Yordania untuk mengakhiri pertempuran dengan cepat. Biden juga berterima kasih kepada Presiden Mesir Abdel-Fattah el-Sissi bersama dengan Emir Qatar Tamim Bin Hamad al-Thani atas peran sentral mereka dalam upaya tersebut.

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya