Mata Uang Pound Mesir Mengalami Depresiasi Akibat Invasi Ukraina

Invasi Ukraina buat rantai pasok gandung di Mesir terhambat

Jakarta, IDN Times - Mata uang pound Mesir telah mengalami depresiasi sebesar hampir 14 persen setelah berminggu-minggu tertekan. Hal tersebut tak lepas dari banyaknya investor asing menarik miliaran dolar dari pasar keuangan Mesir menyusul invasi Rusia ke Ukraina, dilansir Reuters

Pound turun menjadi 18,17 hingga 18,27 terhadap dolar pada hari Senin (21/03/2022). Depresiasi mata uang pound Mesir dipercaya akan berdampak buruk pada masyarakat kelas menengah dan miskin di negara tersebut. 

1. Bank sentral Mesir telah menaikkan suku bunga

Bank Sentral Mesir dikabarkan telah menaikkan suku bunga semalam sebesar 100 basis poin dalam pertemuan kebijakan moneter. Kebijakan tersebut diambil sebagai penyesuaian adanya invasi Rusia terhadap Ukraina dan dampak pandemi COVID-19.

Kenaikan suku bunga tersebut telah mendorong harga minyak ke rekor baru dalam sejarah negara Mesir. Bank sentral mengutip tekanan inflasi global yang diperkuat oleh perang di Ukraina menyebabkan kenaikan suku bunga.

Kenaikan suku bunga pinjaman menjadi 10,25 persen dan suku bunga deposito menjadi 9,25 persen, dilansir Al Jazeera. Melemahnya pound Mesir juga menyebabkan harga komoditas impor menjadi naik tajam.

Situasi ini menyebabkan Pemerintah Mesir harus serius dalam menangani potensi inflasi yang parah kedepannya. Situasi juga bertepatan dengan penurunan pendapatan pariwisata, yang mengakibatkan investor asing menarik miliaran dolar dari pasar uang Mesir. 

2. Mesir minta bantuan ke International Monetary Fund (IMF)

Mesir telah berdiskusi dengan International Monetary Fund (IMF) tentang kemungkinan bantuan. Walau begitu, tidak diungkapkan secara pasti jumlah dana yang dibutuhkan Mesir untuk menangani permasalahan ekonomi di negaranya. 

"Ini adalah langkah yang baik untuk dilakukan karena devaluasi pound menggerakkannya secara kasar sejalan dengan nilai yang wajar dan itu bisa membuka jalan bagi kesepakatan baru dengan IMF" kata James Swanston dari Capital Economics, dilansir US News

Komite kebijakan moneter telah dijadwalkan untuk bertemu pada 24 Maret 2022 mendatang. Di sisi lain, IMF sendiri sedang fokus untuk menyelamatkan perekonomian di berbagai negara, termasuk Ukraina. IMF dikabarkan telah menggelontorkan dana sebesar 14 miliar dolar AS untuk membantu Ukraina dalam program Rapid Financing Instrument (RFI). 

Baca Juga: Perusahaan Asia Mulai Hentikan Pengiriman Barang Menuju Rusia

3. Mesir merupakan importir gandum terbesar Ukraina

Ukraina merupakan salah satu produsen gandum terbesar di dunia. Data dari Al Jazeera menunjukkan bahwa Mesir merupakan importir gandum terbesar Ukraina. Nilai gandum yang diimpor Mesir dari Ukraina mencapai 2,55 miliar dolar AS.

Adanya invasi Rusia terhadap Ukraina membuat distribusi gandum ke negara Mesir sangat terhambat. Di sisi lain, berdasarkan studi International Food Policy Research Institute, harga gandum yang lebih tinggi berpotensi menggandakan pengeluaran negara Mesir untuk impor gandum menjadi 5,7 miliar dolar AS. Hal tersebut pastinya telah membebani keuangan pemerintah setempat dan memicu tekanan inflasi.

Di sisi lain, Mesir adalah pengimpor gandum terbesar di dunia, terutama dari Rusia dan Ukraina. Kedua negara tersebut mengimpor sepertiga kebutuhan gandung yang ada di Mesir. 

Perdana Menteri Mesir, Moustafa Madbouly, menetapkan harga roti tanpa subsidi pada hari Senin (21/03/2022) di harga 11,5 pound Mesir per kilogram. Harga ini telah melonjak sebanyak 25 persen karena gangguan impor gandum yang disebabkan oleh serangan Rusia di Ukraina.

Untuk menanggulangi permasalahan pasokan gandum dalam jangka pendek, Mesir akan bekerja sama dengan India yang diketahui juga memiliki pasokan gandum yang melimpah. Setidaknya hal tersebut dapat mencegah adanya inflasi yang terus menerus kedepannya. 

Baca Juga: Efek Perang Rusia dan Ukraina, Biaya Sewa Kontainer di Jateng Melonjak

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya