Menlu Jerman Datang, China Minta Didukung Reunifikasi dengan Taiwan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Diplomat top China Wang Yi berharap Jerman akan mendukung "reunifikasi damai" China dengan Taiwan. Hal ini diungkapkan Wang Yi saat menjamu kunjungan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Barbock pada Sabtu (15/4/2023).
Wang menambahkan bahwa China pernah mendukung reunifikasi Jerman saat pernah terbagi menjadi Jerman Timur dan Jerman Barat. Baerbock sendiri berkunjung ke China untuk membahas berbagai hal, termasuk perang di Ukraina.
Baca Juga: Gegara Pernyataan Macron, Menlu Jerman Berkunjung ke China
1. Jerman sebut upaya China mengendalikan Taiwan tidak bisa diterima
Diplomat Wang Yi menegaskan bahwa apa yang didukung oleh negara-negara Barat adalah kelompok separatis. "Untuk menjaga stabilitas di Selat Taiwan, kegiatan separatis terkait 'kemerdekaan Taiwan' perlu ditentang dengan tegas," kata Wang, dilansir Reuters.
Dia menambahkan bahwa "kembalinya ke China" Taiwan adalah komponen penting dari tatanan internasional pasca-Perang Dunia II. Menlu Jerman Baerbock mengatakan setiap upaya China untuk mengendalikan Taiwan tidak dapat diterima dan akan berdampak serius bagi Eropa.
Beijing sendiri mengklaim Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai provinsi China. PemerintahanPresiden Taiwan Tsai Ing-wen menolak posisi China dan mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka.
Baca Juga: Terancam China, Taiwan Minta Jerman Ikut Jaga Ketertiban Kawasan
2. Taiwan mengapresiasi dukungan Jerman terkait China
Editor’s picks
Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (15/4/2023) bahwa pihaknya sangat menyetujui komentar Baerbock. "Kementerian Luar Negeri berterima kasih kepada banyak pejabat tinggi di departemen eksekutif berbagai negara, termasuk Jerman, atas solidaritas mereka dengan Taiwan," katanya, dilansir Korea Times.
Pemerintah Jerman yang dipimpin Olaf Scholz sedang mengembangkan strategi untuk mengurangi ketergantungan pada China. Saat ini, China merupakan pasar ekspor penting untuk barang-barang Jerman.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Jerman Bettina Stark-Watzinger mengunjungi Taiwan bulan lalu. Kunjungan tersebut dianggap China sebagai perjalanan yang "keji". Walau begitu, tensi tersebut tidak sepanas saat wakil ketua parlemen Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi berkujung ke Taiwan tahun lalu.
Baca Juga: Jerman Desak China untuk Bujuk Rusia Akhiri Perang di Ukraina
3. China bersedia memperkuat kerja sama dengan Jerman
Wang juga mengatakan China bersedia memperkuat komunikasi dengan Jerman dan mempersiapkan putaran baru konsultasi pemerintah China-Jerman. Wang menegaskan bahwa kebijakan luar negeri China menjaga stabilitas dan kontinuitas tingkat tinggi.
Dia mengatakan China akan tetap berkomitmen pada kebijakan luar negeri yang independen, strategi terbuka yang saling menguntungkan dan hasil yang saling menguntungkan. China juga akan dengan tegas melindungi otoritas Perserikatan Bangsa-Bangsa dan tatanan internasional yang terbentuk setelah Perang Dunia II.
China juga menyebut ingin mengatasi permasalahan perubahan iklim bersama-sama. Walau begitu, China mengindikasikan tidak akan mengikuti langkah negara-negara Barat yang mencela "operasi militer" Rusia di Ukraina.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.