Pengadilan Jerman Selidiki Kasus Keracunan Jurnalis Rusia

Elena Kostyuchenko diyakini diracuni oleh otoritas Rusia

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Jerman dikabarkan sedang menyelidiki kemungkinan serangan peracunan seorang jurnalis asal Rusia di Munich musim gugur lalu. Elena Kostyuchenko, jurnalis Rusia menulis artikel kritis tentang invasi negaranya ke Ukraina. 

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh outlet berbahasa Rusia Meduza, Elena Kostyuchenko mengatakan dia diberi tahu oleh sumber intelijen militer Ukraina pada Maret 2023 lalu, bahwa Rusia memiliki rencana untuk membunuhnya. Hal ini membuat Pemerintah Jerman ingin mengonfirmasi kebenaran kabar tersebut dengan melakukan penyelidikan.

1. Kronologi saat Kostyuchenko mengalami keracunan

Pengadilan Jerman Selidiki Kasus Keracunan Jurnalis RusiaIlustrasi racun (Pixabay)

Kostyuchenko, yang pada saat itu meliput surat kabar independen Novaya Gazeta dari dekat Mariupol, Ukraina, awalnya berhasil melarikan diri ke Berlin. Pada 17 Oktober, jurnalis tersebut melakukan perjalanan ke Munich untuk mengajukan visa Ukraina untuk terus meliput perang bagi Meduza. 

Dalam perjalanan kereta kembali ke Berlin, dia mulai mengalami gejala keracunan, termasuk sakit kepala, lemas, sesak napas, dan mual. “Keringat berbau apek dan aneh, seperti buah busuk,” kata Kostyuchenko dalam artikelnya, dilansir The Guardian.

Dia kemudian mengalami pembengkakan di wajah, jari tangan dan kakinya. Tes medis yang dilakukan 10 hari setelah gejala pertamanya menunjukkan peningkatan enzim hati lima kali lebih tinggi dari biasanya, serta darah dalam urinnya.

Baca Juga: Diserang di Chechnya, Jurnalis Rusia ke Moskow dalam Kondisi Buruk

2. Kasus Kostyuchenko sempat ditutup oleh kepolisian Jerman

Pengadilan Jerman Selidiki Kasus Keracunan Jurnalis RusiaIlustrasi Garis Polisi (IDN Times/Arief Rahmat)

Kepolisian Jerman awalnya melakukan penyelidikan tetapi kemudian menutup kasus tersebut. Mereka mengatakan hampir tidak mungkin untuk mendeteksi keberadaan racun dalam tubuh setelah sekian lama.

Pada Juli 2023, Kostyuchenko diberi tahu bahwa penyelidikan telah dibuka kembali untuk memungkinkan lebih banyak tes dilakukan, dilansir Novaya Gazeta. Sebuah sumber mengatakan lembaga penegak hukum akhirnya melakukan tes darah spektrometri massa.

Walau begitu, belum ada kesimpulan jurnalis tersebut telah diracuni. Kemungkinan tersangka peracunan untuk diidentifikasi juga sangat sulit untuk dilakukan mengingat kejadian terjadi pada Oktober 2022 lalu.

3. Tuntutan agar kasus Kostyuchenko dibuka seterang-terangnya

Kostyuchenko telah memenangkan penghargaan atas liputannya tentang pembantaian Zhanaozen pada 2011. Saat itu, setidaknya 14 pemrotes dibunuh oleh polisi di sebuah kota minyak di Kazakhstan. 

Dia menjadikan mendiang jurnalis Novaya Gazeta Rusia dan aktivis hak asasi manusia Anna Politkovskaya, yang diracun pada 2004 dan ditembak mati pada 2006, sebagai inspirasi bagi dunia pekerjaannya. 

Committee to Protect Journalists (CPJ), sebuah LSM yang berbasis di New York, meminta otoritas Jerman untuk menyelidiki secara transparan tuduhan yang diajukan oleh Kostyochenko. Lembaga itu juga mendesak pihak berwenang di Georgia untuk menyelidiki laporan upaya peracunan terhadap jurnalis radio Rusia Irina Babloyan.

“Laporan bahwa jurnalis Rusia Elena Kostyuchenko dan Irina Babloyan mungkin telah diracuni di Jerman dan Georgia sangat mengkhawatirkan, dan harus segera diselidiki,” kata Carlos Martinez de la Serna, direktur program CPJ.

“Otoritas Jerman dan Georgia harus memperlakukan tuduhan ini dengan sangat serius dan melakukan semua yang mereka bisa untuk melindungi kehidupan jurnalis yang tinggal di pengasingan," kata lembaga CPJ, dilansir The Guardian.

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya