Pengungsi Ukraina di Rusia Minim dari Perkiraan, Anggaran Mubazir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Rusia menyadari betul bahwa "operasi militer" yang dilakukannya di Ukraina sejak 24 Februari 2022 akan menimbulkan krisis kemanusiaan. Oleh karena itulah, Pemerintah Rusia menganggarkan sepersepuluh dari total anggaran mereka untuk pengungsi Ukraina.
Walau begitu, ternyata para penduduk Ukraina yang mengungsi di wilayah Rusia jauh lebih rendah dari perkiraan Pemerintah Rusia. Menurut data The UN Refugee, terdapat sekitar 680 ribu penduduk Ukraina yang mengungsi di Rusia.
Baca Juga: Inilah Negara yang Jadi Tujuan Mayoritas Pengungsi Ukraina
1. Deputi Wali Kota Moskow mengatakan hanya ada 40 ribu penduduk Ukraina di Rusia
Menurut Deputi Wali Kota Moskow, Yelena Rusakova, jumlah pengungsi yang diklaim pemerintah pusat bisa saja tak sesuai dari kenyataan. "Petugas mengatakan terdapat satu juta pengungsi memasuki Rusia, tetapi kami tidak merasakannya," kata Yelena, dilansir The Moscow Times.
"Seorang pejabat mengatakan kepada seorang sukarelawan bahwa ada 40 ribu orang di database yang ada di seluruh wilayah (Rusia)", tambah Rusakova. Angka ini jauh lebih sedikit dari data yang dihimpun The UN Refugee, yaitu hanya sekitar satu per tujuh belas.
Bahkan, salah satu pusat tempat pengungsian bagi warga Ukraina di Novgorod tetap kosong menurut laporan Rusakova. Sedangkan tempat pengungsian Ryazan dan Nizhny Novgorod hampir ditutup.
Baca Juga: Benedict Cumberbatch Ingin Ikut Tampung Pengungsi Ukraina
2. Hanya sepersepuluh dari total anggaran untuk pengungsi Ukraina yang terpakai
Editor’s picks
Data pengadaan milik Rusia menunjukkan bahwa negara tersebut menghabiskan 776 juta rubel atau 11,4 juta dolar AS antara 12 Maret-1 Mei untuk keperluan pengungsi asal Ukraina. Sedangkan dana yang sudah disediakan sebesar 7 miliar rubel (103 juta dolar AS) untuk menampung 95 ribu pengungsi Ukraina.
Artinya, anggaran untuk pengungsi Ukraina masih sangat banyak karena hanya terpakai sekitar sepersepuluh dari total anggaran. Di sisi lain, sebagian besar warga Ukraina meninggalkan pusat akomodasi sementara milik Rusia dalam upaya memasuki Ukraina bagian barat atau negara Eropa lainnya.
Beberapa warga Ukraina di pusat pengungsi Voronezh mengatakan mereka datang ke Rusia karena lebih dekat daripada Eropa, dilansir New on News. Sementara seorang anggota grup Telegram beranggotakan 5 ribu orang untuk pengungsi Ukraina yang ingin meninggalkan Rusia mengatakan dia tidak diberi pilihan lain.
“Banyak yang tidak bisa dan tidak ingin tinggal di negara yang telah menghapus kehidupan mereka dari muka bumi ini,” kata seorang pengacara yang tidak disebutkan namanya yang membantu pengungsi Ukraina.
Baca Juga: Inggris Beri Warga Rp6,5 Juta Sebulan jika Tampung Pengungsi Ukraina
3. Polandia masih jadi destinasi favorit bagi penduduk Ukraina untuk mengungsi
Menurut data The UN Refugee, Polandia menjadi negara dengan jumlah pengungsi asal Ukraina terbanyak, yaitu lebih dari tiga juta jiwa. Negara kedua diraih oleh Rumania dengan jumlah 830ribu jiwa.
Rusia menjadi negara ketiga dengan menampung 680ribu jiwa. Namun, pejabat Moskow sendiri menjelaskan bahwa angka tersebut bisa saja jauh lebih sedikit berdasarkan laporan pejabat Rusia lainnya.
Jika ditotalkan, sudah ada 5,5 juta penduduk Ukraina yang mengungsi ke negara lain. Bahkan, sebagian pengungsi ada yang dialihkan ke Jepang. Negara-negara maju seperti Inggris, Jerman, dan Prancis juga menampung pengungsi Ukraina walau jumlahnya tak terlalu banyak.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.