Perbankan Eropa Diminta Bersiap Hadapi Serangan Siber Rusia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bank Sentral Eropa sedang mempersiapkan bank-bank di bawah naungannya terkait kemungkinan serangan siber yang disponsori oleh Rusia, seiring dengan meningkatnya ketegangan Rusia-Ukraina. Krisis keamanan dua negara itu telah mengkhawatirkan para pemimpin dan pelaku bisnis Eropa.
Di sisi lain, Bank Sentral Eropa mau tak mau harus waspada terhadap ancaman serangan siber yang dapat menimpa bank-bank Eropa dan Amerika Serikat dari Rusia, kata dua orang sumber yang mengetahui permasalahan tersebut, dilansir Reuters.
1. Pekerjaan regulator Eropa semakin berat dengan ancaman serangan siber Rusia
Sebelumnya, para regulator perbankan Eropa masih disibukkan dengan berbagai aksi penipuan biasa, yang berkembang pesat selama masa pandemik COVID-19. Dengan adanya ancaman serangan siber Rusia, pekerjaan mereka pastinya menjadi lebih berat.
Seorang sumber juga menyebutkan bahwa Bank Sentral Eropa telah menanyai bank-bank di bawah naungannya mengenai sistem pertahanan siber mereka. Bank-bank Eropa dikabarkan sedang melakukan simulasi perang siber untuk menguji kekuatan sisten pertahanan siber mereka.
Baca Juga: Ukraina Terima Sumbangan Rp7,7 Miliar dalam Cryptocurrency
2. Serangan siber diduga merupakan salah satu strategi militer Rusia
Editor’s picks
Pada awal 2022, beberapa situs milik Pemerintah Ukraina diketahui terkena serangan siber, seiring dengan pengerahan tentara Rusia ke perbatasan Ukraina. Terdapat pesan "Takutlah dan Bersiap untuk yang Terburuk" dalam web-web yang diretas tersebut, dilansir U.S.News.
Aksi-aksi peretasan tersebut dipercaya diinisiasi oleh Pemerintah Rusia. Beberapa waktu setelah itu, Microsoft mengatakan puluhan jaringan komputer milik Pemerintah Ukraina terinfeksi malware dengan jenis ransomware.
Wakil Presiden Intelijen CrowdStrike, Adam Meyers, menyebut serangan yang dilayangkan terhadap situs Pemerintah Ukraina mengindikasikan bahwa Rusia memiliki kapabilitas untuk menyempurnakan kemampuan sibernya.
3. Beberapa pejabat juga peringatkan ancaman perang siber
Pada selasa (08/02/2022), kepala pengawas BaFin/Otoritas Pengawas Keuangan Federal Jerman, Mark Branson, mengatakan bahwa perang siber berkaitan dengan geopolitik dan keamanan.
Sebelumnya, Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris telah memperingatkan instansi-instansi besar untuk memperkuat ketahanan keamanan siber di tengah ketegangan antara Rusia-Ukraina.
Saat Eropa timur dilanda krisis keamanan, tak mengherankan jika Bank Sentral Eropa telah mempersiapkan segala cara untuk mencegah hal terburuk yang mengancam keamanan siber perbankan.
Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyalahkan Amerika Serikat dan media karena telah membuat kepanikan yang berlebihan.
Baca Juga: AS Sebut Rusia Bisa Menyerang Ukraina Besok atau Pekan Depan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.