Permintaan Tinggi, India Pertimbangkan Buka Keran Ekspor Gandum

Permintaan mencapai 1,5 juta ton

Jakarta, IDN Times - India telah menerima permintaan pasokan gandum sebesar 1,5 juta ton dari sejumlah negara. Hal tersebut disampaikan oleh pejabat setempat pada Senin (30/05/2022). 

Sebelumnya, sejumlah negara telah melakukan protes terkait kebijakan protektif untuk komoditas gandum pada pertengahan Mei 2022 lalu. India berusaha untuk menstabilkan harga gandum di negaranya ketika dunia dilanda krisis akibat perang Rusia-Ukraina. 

1. Pemerintah India akan mempertimbangkan permintaan gandum dari sejumlah negara

Permintaan Tinggi, India Pertimbangkan Buka Keran Ekspor GandumIlustrasi gandum (freepik.com/onlyyouqj)

Menanggapi permintaan dari sejumlah negara, pemerintah India akan melakukan pendalaman terlebih dahulu.

"Lebih dari setengah lusin negara mendekati India untuk lebih dari 1,5 juta ton dan kami akan melihat terlebih dahulu bagaimana memenuhi permintaan ini," ungkap seorang pejabat yang ingin identitasnya disembunyikan, dilansir South China Morning Post

Pejabat itu menambahkan, "India tertarik untuk membantu negara-negara yang rentan dan siapa pun yang membutuhkan gandum."

Sebelumnya, negara-negara G7 mengecam kebijakan India yang melarang ekspor gandum. 

Menteri Pertanian Jerman, Cem Ozdemir, mengatakan kebijakan itu hanya memperburuk keadaan. Kondisi pasokan global untuk gandum sendiri sangat terganggu akibat Perang Ukrana-Rusia, mengingat kedua negara tersebut merupakan eksportir untuk komoditas itu.

Baca Juga: Setelah Gandum, India Membatasi Ekspor Gula

2. Bangladesh jadi negara yang meminta pasokan gandum dalam jumlah terbesar

Permintaan Tinggi, India Pertimbangkan Buka Keran Ekspor GandumBendera negara Bangladesh (freepik.com/natanaelginting)

Bangladesh menjadi negara dengan permintaan terbesar untuk komoditas gandum India. Sebelum kebijakan pelarangan eskpor diterapkan, Bangladesh merupakan importir rutin gandum India. 

Bagi masyarakat Bangladesh, gandum asal India lebih murah 30 persen daripada gandum yang berasal dari negara lainnya. Selain itu, waktu pengiriman gandum dari India juga relatif singkat, yaitu hanya satu minggu. 

Dalam satu tahun terakhir per Maret 2022, Bangladesh sudah mengimpor 4 juta ton gandum dari India, dilansir The Economic Times.

Adanya kebijakan larangan ekspor tersebut telah memengaruhi harga beberapa komoditas di Bangladesh. 

3. PBB dan sejumlah negara lainnya juga meminta pasokan gandum asal India

Selain Bangladesh, negara-negara seperti Amerika Serikat, Mesir, Jamaika, dan beberapa negara Asia lainnya juga meminta pasokan gandum asal India. Ada juga lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa, World Food Programme (WFP), yang mendorong India untuk mengirim pasokan gandum ke Ethiopia dan Uganda. 

Kedua negara tersebut diketahui sedang mengalami krisis pangan berkepanjangan akibat konflik domestik. Sejauh ini, belum ada peraturan yang merevisi pelarangan ekspor gandum. 

Di sisi lain, pemerintah India juga telah menutup keran ekspor gula sebesar 10 juta ton. Langkah ini dilakukan demi menjaga stabilitas harga gula dan komoditas lainnya di negara tersebut. 

Baca Juga: India Hukum Pemimpin Separatis Kashmir Penjara Seumur Hidup

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya