Taiwan Tawarkan Zaitun ke China demi Atasi Lonjakan COVID-19

Tensi diplomatik China-Taiwan diprediksi tetap panas

Jakarta, IDN Times - Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, menyatakan bakal memperluas pengiriman ranting zaitun ke China pada Minggu (01/01/2023). Dia berjanji akan menawarkan bantuan jika diperlukan, mengingat kasus COVID-19 melonjak di China setelah pencabutan pembatasan pandemik.

China menghadapi ledakan kasus COVID-19 setelah mencabut kebijakan nol COVID-19 yang ketat pada Desember 2022 lalu. Rumah sakit China kewalahan menangani kasus corona yang sebagian besar menyerang pasien lansia. 

1. Demi kemanusiaan, Tsai Ing-wen siap membantu China

Taiwan Tawarkan Zaitun ke China demi Atasi Lonjakan COVID-19Presiden Taiwan Tsai Ing-wen (kanan) (twitter.com/iingwen)

Tsai Ing-wen  tak akan ragu untuk membantu China terkait ekspor ranting zaitun.

“Selama ada kebutuhan, kami bersedia memberikan bantuan yang diperlukan atas nama kemanusiaan,” kata Tsai dalam pidato Tahun Baru, dilansir Hindustan Times

Dia berharap bantuan Taiwan dapat membantu lebih banyak orang keluar dari pandemik dan menjalani Tahun Baru yang sehat dan aman.

Di sisi lain, Tsai juga menyinggung terkait hubungan keamanan antara kedua negara yang masih panas. Dia mengatakan, kegiatan militer China di sekitar Taiwan tidak membantu untuk menjaga hubungan antara keduanya.

“Perang tidak pernah menjadi pilihan untuk menyelesaikan masalah. Hanya dialog, kerja sama, dan tujuan bersama untuk mendorong stabilitas dan pembangunan kawasan yang dapat membuat lebih banyak orang merasa aman dan bahagia,” ujarnya.

Baca Juga: Siaga Hadapi China, Taiwan Perpanjang Wajib Militer 

2. Xi Jinping disebut masih akan menekan China

Taiwan Tawarkan Zaitun ke China demi Atasi Lonjakan COVID-19Presiden China Xi Jinping (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter)

Presiden China Xi Jinping, melalui pidato tahun barunya, juga menyinggung soal harapan terkait COVID-19 saat pencegahan dan pengendalian pandemik memasuki fase baru.

Sebelumnya, Xi sempat menuturkan bahwa Beijing dengan tegas melawan upaya separatis untuk mencari 'kemerdekaan Taiwan' dan intervensi kekuatan eksternal, dilansir Al Arabiya News. 

Hubungan Taiwan-China telah memburuk setelah Beijing meningkatkan tekanan militer, diplomatik, dan ekonomi terhadap Taiwan. Tahun lalu, Beijing menggelar latihan militer besar-besaran di dekat pulau itu untuk memprotes kunjungan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, ke Taipei pada Agustus 2022.

3. Taiwan semakin dekat dengan Amerika Serikat

Taiwan Tawarkan Zaitun ke China demi Atasi Lonjakan COVID-19Presiden Amerika Serikat Joe Biden (twitter.com/POTUS)

Terlepas dari hubungan Taiwan dan China yang masih panas, Taipei diketahui semakin dekat dengan Amerika Serikat (AS). Washington dikabarkan telah menjual senjata dan alutsistanya ke Taiwan sebesar 180 juta dolar AS (Rp2,8 triliun). 

"Terima kasih kepada #AS karena telah menyetujui penjualan senjata baru ke #Taiwan. Meningkatkan kemampuan militer kita adalah kunci untuk menjaga cara hidup demokratis kita & perdamaian & stabilitas regional," cuit Presiden Tsai. 

Presiden akan melakukan restrukturisasi di bidang militer demi memperkuat stabilitas keamanan di Taiwan. Restrukturisasi tersebut diyakini akan melibatkan dua sekutu utama Taiwan, yaitu AS dan Jepang. 

Baca Juga: China Gelar Latihan Perang, Taiwan Laporkan 71 Pesawat Melintas

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya